Pojokkiri.com

Bupati Tulungagung Serahkan Bantuan Sembako di Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong

Tulungagung, Pojok Kiri
Bertempat di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tulungagung menggelar Puncak Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGRM) ke XVI Kabupaten Tulungagung Tahun 2019, Senin (4/11/2019).

Dalam puncak acara tersebut, turut memberikan bantuan sembako kepada 10 orang Petugas Kebersihan dan semuanya diserahkan oleh Bupati Tulungagung.

Peringatan tersebut guna kembali mengingatkan bahwa gotong royong merupakan ciri khas budaya Indonesia yang secara turun temurun dan telah mengakar pada diri bangsa Indonesia.

Kehidupan kegotong-royongan dan kebersamaan juga dilakukan dalam rangka memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa, khususnya persatuan dan kesatuan warga masyarakat Kabupaten Tulungagung. Hal ini untuk menangkis seiring berkembangnya zaman, teknologi semakin lama semakin canggih, perputaran informasi semakin cepat sehingga membuat manusia cenderung lebih memikirkan diri sendiri dan kurang peduli lingkungan sekitar, sikap gotong royong masyarakat sudah mulai berkurang, budaya gotong royong pun mulai berkurang.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menyampaikan, Gerakan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tingkat Kabupaten Tulungagung Tahun 2019 mengambil Tema Melalui Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Dan Hari Kesatuan Gerak Pkk.

“Kita Wujudkan Semangat Nawa Bhakti Satya Untuk Jawa Timur Maju Sejahtera,” jelasnya.

BBGRM menjadi salah satu upaya untuk lebih menggelorakan semangat gotong royong dan memperkuat integrasi sosial dalam kehidupan masyarakat, meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan serta meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu membangun diri dan lingkungan secara mandiri.

“Saya tekankan bahwa gotong royong tidak hanya sebatas pada penanganan fisik saja, melainkan juga bekerja sama di segala bidang termasuk mencari solusi dari berbagai permasalahan yang dihadapi melalui musyawarah untuk mufakat,” pungkasnya.

TMMD, Pemberdayaan PKK, Pendirian BUMDes, Rintisan Desa Wisata, Pencanangan BBGRM dan Peningkatan Prasarana Posyandu serta Penanggulangan/ Pencegahan Stunting merupakan contoh nyata atas upaya kita bersama dalam rangka terus melestarikan budaya gotong royong di tengah masyarakat kita.

“Di Kabupaten Tulungagung terdapat 9, 75 % balita dinyatakan Stunting, saya minta Camat untuk memfasilitasi desa untuk menyelenggarakan 5 (lima) paket layanan pencegahan Stunting di desa terhadap sasaran rumah tangga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), meliputi Layanan Kesehatan Ibu dan Anak, Layanan Konseling Gizi Terpadu/Terintegrasi, Layanan Air Bersih dan Sanitasi, Layanan Perlindungan Sosial dan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),” terangnya.(yon/lf)

Berita Terkait

Penjabat Sekda Tulungagung: Kejar Predikat WTP 

adminkiri01

Ini Pesan Bupati Tulungagung Terkait Pancasila di Era Milenial

Komplotan Pencuri Spesialis Toko Swalayan Lintas Kota Dibekuk Polsek Ngunut