Pojokkiri.com

Menang Pilgub Jawa Timur, Khofifah-Emil Pastikan Bangun Pusat Peradaban Islam di Madura

Surabaya, Pojok Kiri.Com,-Bakal calon gubernur Jawa Timur Emil Dardak membawa kabar gembira bagi masyarakat Madura. Pasalnya, jika pasangan calon Khofifah-Emil di pilgub Jawa Timur menang maka pembangunan pusat peradaban Islam yang disebut Islamic Science Park atau ISP yang dulu direncanakan dibangun Madura khususnya di Bangkalan akan segera terealisasi.

“Saya sudah konsultasi di Kementerian PUPR dimana disepakati akan ada sebuah platform sebagai dasar bagi Pemprov untuk pengadaan lahan dalam melengkapi ketersediaan lahan dalam realisasi pembangunan pusat peradaban Islam tersebut di Madura, “ujar mantan wabup Trenggalek ini, Minggu 1 September 2024.

Mantan wabup Jawa Timur ini mengatakan nantinya akan dibangun yang mana sebelumnya lahan yang dikelola eks BPWS (Badan Pengembangan Wilayah Surabaya–Madura).

“Jangan sampai pemprov gak punya dasar untuk pembangunannya dan jangan sampai sudah dilakukan pengadaan lahan lalu pemerintah pusat punya rencana lain.Jangan sampai ada polemik dikemudian hari. Maka, disepakati kesepahaman tertulis antara Pemprov dan kementerian PU termasuk adanya masukan dari kejaksaan sehingga ada kepastian realisasinya, “jelasnya.

Dari kesepahaman tersebut, lanjut Emil Dardak, maka sudah ada lahan eks BPWS akan didedikasikan untuk pembangunan pusat peradaban Islam di Madura.” Ini merupakan program dan pondasi besar yang dicita-citakan semuanya dan akan segera terealisasi,” tandasnya.

Pada periode kepemimpinan Khofifah-Emil, Pemprov berencana akan segera membangun satu kawasan khusus untuk pusat studi Islam berskala internasional, dinamai Islamic Science Park (ISP), yang direncanakan dibangun di kaki jembatan Suramadu, sisi Kabupaten Bangkalan, Madura.

Namun, rencana tersebut belum terwujud terutama karena terkendala masalah lahan. Lahan yang diperlukan, seluas 101 hektare, dan 79 hektare di antaranya merupakan milik Badan Pengembangan Wilayah Surabaya (BPWS). Masalahnya, BPWS belum menyerahkan lahan itu, dan bahkan lembaga tersebut dibubarkan pada 2020.

Khofifah menggagas ISP sebagai satu kompleks terpadu taman rekreasi bernuansa islami yang meliputi 20 persen untuk edukasi, 30 persen untuk seni, dan 50 untuk entertainment (hiburan). Di kawasan itu akan dibangun juga hotel bintang tujuh hingga floating market. Akan didirikan juga pusat kuliner halal dan museum yang menceritakan kisah Wali Songo. Dia mencetuskan ide itu secara pribadi karena menyadari Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, dan ulama-ulama Nusantara telah menghasilkan banyak karya yang memperkaya khazanah keislaman berskala dunia.(wan)