Surabaya, PojokKiri.com – Kabar duka dari Lembaga Pemasyarakatan Porong Jawa Timur, napi kasus korupsi dan Mantan Bupati Bangkalan RKH Fuad Amin Imron menghembuskan nafas terahkir sekitar pukul 16.00 Wib. Berita meninggalnya Fuad Amin ini dibenarkan oleh Direktur RSU dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi “Iya benar, Mas, benar meninggal di Graha Amerta RSU dr Soetomo Surabaya. Saya lagi ngopeni jenazah beliau,” ujarnya, Senin (16/9/2019).
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Humas RSUD Dr Soetomo Dr Pesta Parulian. Ia menyebutkan Fuad sudah dirawat di Graha Amerta RSUD dr Soetomo sejak Sabtu (14/9) lalu. “Benar dirawat di Graha Amerta sejak tanggal 14 September 2019 pukul 16.05. Dugaan serangan jantung,” kata Pesta saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (16/9).
Saat ini, kata Pesta, jenazah Fuad Amin masih berada di salah satu ruang di Lantai 7 Graha Amerta, RSUD dr Soetomo, Surabaya. Pantauan Pojok Kiri di lokasi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun tengah mendatangi gedung tersebut.
Sementara itu ketika dikonfirmasi terkait kabar meninggalnya napi Fuad Amin, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jatim, Pargiyono. “Saya baru menerima telepon dari Pak Toni Nainggolan, Kalapas kelas 1 Surabaya di Porong yang menginformasikan bahwa Pak Kalapas Porong ditelfon atau diberi tahu petugas jaga di RS Dr Soetomo mengabarkan Pak Fuad Amin meninggal dunia,” kata dia.
Lebih lanjut, kata dia, Fuad Amin sebelumnya sempat di RSUD Sidoarjo. Namun karena kondisinya semakin parah, sejak dua hari lalu ia pun dirujuk ke RSUD Soetomo Surabaya. “Sudah dirawat sekitar 2 sampai 3 hari di RSUD Dr Soetomo. Yang sebelumnya sudah beberapa hari dirawat di RSUD Sidoarjo, cuma di Sidoarjo dianggapnya penyakitnya sudah mengkhawatirkan ya dipindah,” kata dia. RKH Fuad Amin Imron adalah politikus yang merupakan mantan Ketua DPRD Bangkalan dan juga mantan Bupati Bangkalan, Madura. Ia tertangkap oleh KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di rumahnya dan divonis 13 tahun. Fuad Amin dipenjara di Lapas Sukamiskin Bandung dan beberapa bulan lalu dipindah di Lapas Porong, karena permintaannya yang sakit komplikasi.(Gat)