Pojokkiri.com

Kuliahnya Wartawan

Kemarin pagi, saya terima pesan WA dari ketua PWI Jatim Ainur Rokhim.  Isinya undangan datang di acara syukuran.

”Salam hormat: mengundang Bapak/Ibu/Saudara dan Saudari di acara syukuran kelulusan 8 anggota PWI Jatim di program magister Unair Surabaya, pada hari Rabu, 11 September 2019, pukul 12.00 di kantor PWI Jatim Jalan Taman Apsari  15-17 Surabaya.  Atas kehadirannya dihaturkan banyak terima kasih. Salam hormat: Ainur Rohim (Ketua PWI Jatim).”

Saya jawab: insya Allah hadir pak ketua. Sejak Ainur Rohim menjadi ketua PWI Jatim, saya memanggil dia dengan sebutan”pak ketua”. Ya, panggilan ‘pak ketua’ ini dipakai teman-teman PWI Jatim saat memanggil Air ( inisial Ainur Rohim pada tulisanya di media).

Dijawabnya:  terima kasih senior.

Selain dihadiri gubernur Jatim Bu Khofifah Indarparawansa dan Sekdaprov Heru Tjahyono, acara syukuran ini jadi ajang reuni teman-teman wartawan yang dulu pernah satu kantor atau teman saat liputan. Ada M. Machmud (anggota DPRD Surabaya dari Demokrat, mantan wartawan Memorandum), Imam Syafii (anggota DPRD Surabaya dari Nasdem, mantan wartawan Jawa Pos dan JTV), dan ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono yang juga ketua DPC PDIP Kota Surabaya (mantan wartawan Surya). Ada juga Supriyatna (kabiro TV One), Wahid (Kabiro Kompas TV), dan masih banyak lagi. Teman-teman yang pernah bareng liputan di lapangan.

Berbagai hal jadi obrolan.  Misalnya, Air menceritakan bagaimana  dirinya (dan teman-teman PWI) bisa lulus tepat waktu. “Teman-teman kuliah umumnya masih berumur di bawah saya. Usai kuliah, saya ajak ke kantin. Kalau masih di kantin ya sanggup bayari lima orang. Tapi, kalau minya di pizza hut ya tidak mampu.”  Ujarnya disambut tawa sejumlah orang. Air melanjutkan, nah usai makan di kantin ia terus minta tolong si A beli buku ini, si B kumpulkan bahan tulisan, si C  cari jurnal ini-itu.. “

Air bercerita, ada teman wartawan senior yang juga ambil kuliah S2. Katanya, kuliah itu sama dengan hiburan, refreshing. “Ya, kerja tak kenal waktu, dikejar deadline, dikerja target, makanya kuliah dianggap sebagai hiburan atau liburan saja,” ujar Air menirukan si wartawan yang ambil S2 itu.

Air pernah  satu kantor dengan saya. Saat saya menjadi pemimpin redaksi Radar Semarang. Air jadi wakil saya. Sekarang Air menjadi pemimpin di media Beritajatim.com.

Siapa saja delapan wartawan yang dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar magister dari Unair? Yaitu Arief Sosiawan (Memorandum/Magister Manajemen), M Sholehuddin (Jawa Pos/Pengembangan SDM) Wahjoe Harjanto (Surya/Kebijakan Publik) dan Ainur Rohim (Beritajatim.com/Ilmu Politik).

Kemudian, Fiqih Arfani (LKBN Antara/Media dan Komunikasi), Abdul Aziz (LKBN Antara/Media dan Komunikasi), Achmad Mashudi (JTV/Pengembangan SDM) serta Machmud Suhermono (JTV/Ilmu Politik).

Akankah kelulusan mereka dari program S2 Unair itu bakal meningkatkan kinerja mereka pada perusahaan tempat mereka bekerja? Entahlah. Yang pasti, masa hiburan mereka di Unair sudah selesai dan harus kembali ke tempat kerja. Ya dikejar deadline, ya dikejar target dari perusahaan. (*)

Berita Terkait

Cowas JP, Senja yang Indah

adminkiri01