Pojokkiri.com

ARS : Ketua PCNU Situbondo Pantas Mengundurkan Diri

Foto : Abd.Rahman Saleh (ARS) Pembina LBH Mitra Santri Situbondo,Jawa Timur

 

Situbondo, Pojok Kiri
Pembina LBH Mitra Santri Abd. Rahman Saleh menilai seharusnya KH Muhyiddin Khotib mundur dari jabatannya sebagai ketua PCNU Situbondo. Kamis, (30/5/2024).

Pandangan itu disampaikan ARS setelah mendengar kabar dari media sosial, terkait pernyataan ketua PCNU Situbondo itu dinilai tidak netral yang terindikasi mendukung salah satu pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati di pilkada Situbondo 2024.

“Kalau mau mendukung salah satu calon seharusnya pengurus PCNU Situbondo, baik ketua dan jajarannya cuti atau mengundurkan diri dari pengurus PCNU di Situbondo, ” ujarnya.

Pengunduran diri pengurus dan ketua PCNU Situbondo, menurut ARS lebih fair bila itu dilakukan menjelang pilkda di Situbondo. Sehingga, mereka bebas bersikap dalam kontestasi politik 2024 ini.

“Lebih fair dalam sikap politik, jika tidak mengundurkan diri lalu tidak netral dan bahkan mengajak atau mengarahkan warga NU ke salah satu pasangan calon, kasihan NU nya yang telah dibangun dengan susah payah oleh para muassis NU, ” katanya.

Tak hanya itu saja, ARS pria asal kecamatan Jangkar ini juga berharap kepada masyarakat di Situbondo agar membuat kesejukan dalam eskalasi politik yang sudah meninggi. Tidak terkecuali kepada organisasi keagamaan, kemasyarakatan di kota Santri Situbondo.

” Eskalasi politik di Situbondo sudah meninggi, LBH Mitra Santri berharap seluruh masyarakat Situbondo sejuk dalam eskalasi politik tersebut. Tak terkecuali organisasi keagamaan, kemasyarakatan harus membuat suasana sejuk dan kondusif. PCNU Situbondo, juga harus netral dan harus menjaga marwah NU kepada khittahnya, PCNU harus membawa irama di Situbondo kepada dataran idaman kota Santri yang sejuk, netral independen itu fardhu ai’n atau wajib bagi PCNU Situbondo, ” pintanya.

Sementara itu, ARS yang saat ini sebagai pemerhati politik dan hukum sekaligus dosen di Universitas Ibrahimy (UNIB) Sukorejo, mencium adanya indikasi PCNU Situbondo bergerilya, mendukung dan mengajak kepada pilihan politik. Hal itu sudah menjadi rasanan dan menjadi perbincangan masyarakat di Situbondo.

“Sangat tidak etis, apalagi berdebat di media sosial terkait calon bupati Situbondo adalah hal tidak etis dan bukan ranahnya PCNU Situbondo. Ingat, NU bukan partai politik tapi organisasi kemasyarakatan, menghadiri deklarasi dukungan kepada Karunia (Karna-Khoirani) melalui forum komunikasi pondok pesantren itu, adalah bentuk ketidak netralan PCNU Situbondo dan ini terlihat dan terbaca oleh masyarakat luas, ” pungkasnya. (Inul)