Pojokkiri.com

PJ Adhy Karyono, Nyaman tak Nyalon namun Tak Boleh Cawe-Cawe (3)

Surabaya, Pojok Kiri –
Sebuah link berita online dikirim ke saya.  Isinya, soal pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) Jawa Timur yang dipusatkan di Jember.  Soal Ketua PWI Jember yang marah di tulisan itu karena PJ Gubernur Adhy Karyono pulang lebih awal sehingga gerbongnya pun ikut meninggalkan acara yang masih berlangsung sehingga suasana jadi sepi.
Ketua PWI Jember pun meradang. Adhy dituding tidak menghargai dan tidak punya etika karena meninggalkan acara plus “mengajak” rombongan sehingga acara tidak bisa meriah.
Kegiatan yang digelar pada minggu (28/04/2024) di Jember itu awalnya berjalan lancar. Sejumlah pejabat tampil memberikan sambutan.
Selain itu, penghargaan pada sejumlah tokoh yang dipilih oleh PWI Jatim berjalan dengan lancar. Tapi di tengah acara, Pj Gubernur Jatim langsung beranjak dari lokasi acara.

“Padahal acara itu masih berlangsung dengan sesi pemberian penghargaan pada sejumlah tokoh Jember, selaku tuan rumah acara,” kata Ketua PWI Jember Sugeng Prayitno, seperti ditulis media online berandabaca.com

Setelah dia beranjak dari tempat duduk, rombongannya pun serentak ikut-ikutan meninggalkan acara, disusul kemudian Bupati Jember dan tamu undangan lainnya.

“Ya jujur saya sebagai Ketua PWI Jember merasa tidak dihargai, apalagi PWI Jember ditunjuk sebagai tuan rumah untuk HPN Jatim 2024 ini, ruangan seketika menjadi sepi, dan hanya menyisakan segelintir orang saja, itu pun hanya pengurus PWI Jember dan undangan lainnya,” imbuhnya.

Sebagai penjabat gubernur, tidak ada risiko politik atas sikap Adhy Karyono yang pulang lebih dulu bersama rombongan. Bahkan, kalau toh dia “semau gue” pun tak ada konsekuensi politik. Adhy tak perlu pemilih, tak perlu pencitraan untuk dapat simpati publik karena dia tidak sedang mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Timur.

Kita tidak tahu apakah kultur Adhy sejak kecil-ia lahir di Cirebon- memang tidak punya watak “tepo seliro” atau “andhap asor” atas orang lain sehingga sebagai pejabat di bersikap “jumawa”? Infonya, Adhy sudah minta maaf melalui ketua PWI Jatim Lutfi Hakim. (Sukoto, bersambung).

Berita Terkait

Gubernur Khofifah: Terima Kasih Mahasiswa dan Masyarakat Tetap Jaga Jatim Damai dan Kondusif

Peringati Dhammasanti Waisak 2568 BE, Pj. Gubernur Adhy Ajak Umat Buddha Perkuat Moderasi Sebagai Pondasi Pembangunan Jatim

Buka Festival Seni Keagamaan Hindu, Gubernur Khofifah Tekankan Pentingnya Kebhinekaan

aziz pojokkiri.com