Pojokkiri.com

Diluar Nalar, Supriyo di Tabrak KA Masih Hidup

 

Supriyo tergeletak di TKP dan ditolong warga sekitar.(Pojok Kiri/Zainul Lutfi)

Lamongan, Pojok Kiri.com- Supriyo (56) masih hidup meski tertabrak kereta api dari samping saat menyebrang rel KA di perlintasan KA tanpa palang pintu jalur hulu KM 177+500, Desa/Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Rabu (16/10/2024) sekitar pukul 15.37 WIB.

Peristiwa itu membuat pihak kepolisian heran. Apalagi, saat ditemukan, Supriyo bersimbah darah dengan posisi tubuh menelungkup. Polisi dan warga pun menduga bahwa Supriyo sudah meninggal dunia karena tubuhnya sudah tak bergerak.

Menurut kepolisian, Supriyo dibawa ke RS Bedah Mitraa Desa Karanglangit, Kecamatan Lamongan Kota sesaat setelah kejadian. Setelah mendapat penanganan medis, korban siuman dan kondisinya mulai membaik.

Sementara itu lakalantas melibatkan kereta api KA 232 Ambarawa Ekspres ini bermula Supriyo (56) warga Dusun Polo RT 15 RW 4, Desa Sidomukti, Kecamatan Kembangbahu itu berjalan menyebrang rel KA dari selatan ke utara menuju Pasar Sukodadi.

Saat menyebrang ini korban sudah diberi peringatan oleh warga akan ada kereta api melintas. Walau sudah diperingatkan korban tetap nekat menyebrang. Akibatkan, tubuh korban diserempet KA 232 Ambarawa Ekspres yang melaju dari arah barat ke timur.

Terpisah, Kasi Humas Polres Lamongan Ipda M.Hamzaid, S.Pd membenarkan lakalantas melibatkan kereta api dengan pejalan kaki di Sukodadi tersebut.

“Benar mas. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Korban saat ini dibawah ke RS Bedah Mitra karena korban mengalami patah tulang tangan kanan, ” jelasnya.(lut)