Pojokkiri.com

Suara Lembut Tapi Tegas, Legislator Jatim Lia Istifhama Serukan Keadilan dalam Otonomi Daerah

Anggota DPD RI Lia Istifhama

Surabaya Pojokkiri.com — Wakil rakyat yang dikenal dekat dengan masyarakat sampai ke akar rumput, DPD RI Lia Istifhama, menegaskan pentingnya penerapan otonomi daerah yang berkeadilan.

Senator Jatim yang akrab disapa Ning Lia ini menyampaikan pandangannya tentang perlunya keadilan dalam pelaksanaan otonomi daerah agar pembangunan di Indonesia tidak hanya merata, tetapi juga relevan dengan kebutuhan setiap wilayah.

Dalam wawancaranya, Legislator asal jatim itu bahwa konsep otonomi daerah seharusnya tidak sebatas pada pembagian kewenangan atau pemerataan anggaran, melainkan juga harus memperhatikan keadilan kontekstual di setiap daerah.

“Pada prinsipnya, saya ingin menekankan pentingnya otonomi daerah yang berkeadilan. Artinya, kebijakan pusat tidak bisa disamaratakan untuk semua wilayah karena setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda,” tutur, Legislator Jatim, pada Selasa (04/11).

Menurut Legislator Jatim, kebijakan pembangunan sering kali terjebak pada paradigma pemerataan semata tanpa meninjau realitas sosial dan ekonomi masyarakat di tiap daerah.

Ia mencontohkan, tidak semua wilayah yang tidak termasuk kategori 3T (tertinggal, terdepan, terluar) bisa dikatakan maju. Ada banyak daerah yang tidak masuk kategori 3T, tetapi juga belum mencapai tingkat kemajuan optimal.

“Kadang kita hanya mengenal istilah wilayah maju dan 3T. Padahal, ada banyak daerah yang tidak termasuk 3T, tapi juga belum bisa dikatakan maju. Maka dari itu, konsep keadilan harus benar-benar menjadi dasar dalam pembagian kewenangan maupun keuangan antara pusat dan daerah,” papar Legislator dengan nada tegas namun menenangkan.

Ia menambahkan, hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah seharusnya diatur secara proporsional agar benar-benar berpihak pada kebutuhan masyarakat lokal. Prinsip keadilan ini, menurutnya, adalah fondasi utama untuk menciptakan pemerintahan daerah yang mandiri dan responsif terhadap persoalan masyarakatnya.

Selain dikenal sebagai figur politisi yang berkomitmen pada keadilan sosial, Lia Istifhama juga memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan kalangan muda, terutama Generasi Z. Sikapnya yang terbuka, komunikatif, dan sederhana membuat Lia kerap dijuluki sebagai “wakil rakyat yang bisa diajak bicara”.

Kehadirannya di berbagai ruang dialog publik dan komunitas membuktikan bahwa Lia bukan sekadar menyuarakan gagasan dari balik meja parlemen, tetapi juga terjun langsung mendengar aspirasi masyarakat.

“Bagi saya, suara rakyat itu bukan sekadar data atau laporan. Itu adalah napas dari perjuangan yang harus kita dengarkan dan tindak lanjuti,” pungkasnya dengan senyum hangat.