Pojokkiri.com

Warga Minta Polisi Tutup Tambang Imam Sholihin – Polres Lakukan Penyelidikan

Situbondo, Pojok Kiri.-
Polisi akan menyelidiki ada warga yang meninggal akibat terjatuh ke jurang tambang Imam Sholihin yang berada di Desa Kotakan Kecamatan Kota/Situbondo. Kini, aktivitas tambang galian C tersebut mulai disoal oleh warga setempat. Bahkan, mereka meminta pihak kepolisian setempat melakukan pemeriksaan izin tambang tersebut yang mana lokasi tambang itu berdekatan dengan pemukiman warga. Mereka menduga tambang tersebut beraktivitas di luar titik koordinat dan perizinan nya tidak masih belum lengkap.
” Kami berharap polisi menutup aktivitas tambang tersebut. Selain mengakibatkan seorang warga meninggal karena jatuh ke jurang, kami menduga izin tambangnya tersebut tidak lengkap, “ujar Azi warga setempat kepada sejumlah wartawan, Minggu, (1/10/2023).
Selain itu, Humas Polres Situbondo Iptu Sutrisno mengatakan bahwa pihaknya saat ini melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut. Dia juga mengatakan akan memberitahukan hasilnya setelah dilakukan penyelidikan.
” Saat ini masih dalam penyelidikan, hasilnya nanti kan masih dilakukan penyelidikan penyebab peristiwa tersebut, “ujarnya kepada Pojok Kiri melalui telepon selulernya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito, hingga saat ini masih belum berhasil dikonfirmasi oleh Pojok Kiri. Beredar kabar disejumlah pemberitaan, saat ini pihak kepolisian juga menyelidiki tentang izin tambang Imam Sholihin tersebut. Pasalnya, mereka masih belum mengetahui pasti terkait izin tambang tersebut. Namun, ketika nantinya tambang tersebut tidak memiliki izin lengkap operasi pertambangan harus dihentikan.
 Diketahui dalam pemberitaan sebelumnya, dikabarkan seorang warga  terjatuh ke lubang galian tambang Imam Solihin yang berada di Desa Kotakan Kecamatan Kota/Situbondo. Pasalnya, warga yang memiliki nama lengkap Bagus Bahari (30) yang bertempat tinggal di Dusun Cangkreng RT 30/RW 11 desa setempat. Meninggal dunia setelah terjatuh di lokasi tambang galian C tersebut. Berdasarkan keterangan yang dihimpun Pojok Kiri dari berbagai sumber, peristiwa naas yang menimpa korban berawal saat dia berangkat dari rumahnya pada hari Sabtu, (30/9/2023) sekitar pukul 11:00 WIB bersama adiknya yang bernama Ridho menggunakan sepeda motor Trail KLX menuju arah lokasi tambang dengan maksud untuk bermain layangan. Sesampainya di lokasi korban menyampaikan bahwa dia akan naik ke atas tempat yang lebih tinggi agar lebih leluasa saat bermain layangan. Korban sempat dilarang dengan adiknya yakni Ridho agar tidak naik ke atas karena medan sulit dijangkau dengan kendaraan. Namun, korban tetap memaksa naik ke tempat yang lebih tinggi sehingga terjadilah peristiwa naas itu, korban terjatuh ke jurang tambang dengan kedalaman kurang lebih sekitar 20 meter. Sementara motor Trail KLX yang dinaikinya tetap ada di atas dan tidak jatuh ke dalam jurang tambang. Mengetahui kejadian tersebut Ridho langsung melaporkannya kepada salah satu petugas tambang yakni Badrus. Tanpa basa-basi dia mengangkat korban bersama warga sekitar dan selanjutnya langsung dibawa ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Sayangnya, setelah sampai di rumah sakit milik pemerintah itu korban sudah tidak bernyawa lagi dan dinyatakan meninggal dunia.
” Iya mas tadi kejadiannya di lokasi tambang setelah terjatuh korban dibawa ke RSUD sesampainya disana sudah diketahui meneninggal dunia. Akhirnya dibawa pulang dan sudah di makamkan mas “ujar warga setempat.
Selain itu, Kapolsek Situbondo Iptu Harnowo saat dikonfirmasi Pojok Kiri mengatakan bahwa adanya kejadian tersebut pihaknya sudah menyampaikan dan melaporkan kepada Polres setempat melalui bagian Humas.
“Laporannya sudah saya kirim ke Humas, ” ucapnya melalui telepon selulernya.
Sementara Humas Polres Situbondo Iptu Sutrisno membenarkan adanya peristiwa tersebut. Dia juga menyampaikan kepada Pojok Kiri melalui telepon selulernya. Sabtu (30/9/2023) bahwa, pihaknya sudah menindaklanjuti adanya laporan masyarakat dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) tersebut. Selain jajaran kepolisian yang mendatangi lokasi tambang Imam Sholihin pihak TNI yakni Kodim 0823 Situbondo, Pemdes Kotakan ikut serta turun ke TKP mereka diantaranya, Kapolsek Situbondo Iptu Harnowo, Aipda Adam Syafaat (Kanitreskrim Polsek) Bripka Lis Harianto (Kanit intelkam Polsek) Bripka Febri Felani Yunus (Bhabinkamtibmas Desa Kotakan) Brigadir Iqbal Zulfana (Satlantas Polres) Bripka Bayu Ruby (Satlantas Polres) Serma Sudarma (Babinsa-TNI Kodim 0823 Situbondo) H. Saiful Iman (Kades Kotakan) beserta perangkat dan jajaran SatReskrim Polres Situbondo. (Ft/Inul).