Pojokkiri.com

Ketua PCNU Minta Bupati Sahkan Perbup Pesantren

 

Upacara hari santri yang diselenggarakan PCNU Lamongan di lapangan Desa Kemantren Kecamatan Paciran Lamongan, Rabu (22/10), pagi.(Pojok Kiri/Robay Hamid)

Lamongan, pojok kiri.com-Ketua PCNU Lamongan DR Syahrul Munir, minta Bupati Lamongan agar mengesahkan Perbup Pesantren.

Permintaan itu, disampaikan Syahrul saat menjadi pembina upacara pada hari santri yang diselenggarakan PCNU Lamongan di lapangan Desa Kemantren Kecamatan Paciran Lamongan, Rabu (22/10), pagi.

“Kami memohon dan berharap kepada bupati agar mengesahkan Perbup tentang pesantren, sebagai implementasi UU nomor 18 tahun 2019,” pesannya di depan ribuan santri yang hadir di lapangan komplek makam Maulana Ishaq tersebut.

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada semua pihak, agar tidak menyakiti santri. Sebab, pesantren bukan tempat memproduksi robot sadar. Tetapi pesantren adalah tempat memproduksi manusia sadar.

Maka, katanya, jika santri itu marah, maka ia tahu kapan harus berhenti. Sebab, yang santri bela bukan egonya. Tapi kehormatannya. Dan kehormatan tidak pernah dijaga oleh api, tetapi dengan adab.

“Maka, jika ada yang menghina panutan adab, kiai kita, wajib dibela,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Syahrul juga menyampaikan pesan PBNU.

Diantaranya, resolusi itu bukan sekedar seruan perang. Ia adalah piagam moral dan spiritual bangsa. Mempertahankan kemerdekaan adalah kewajiban agama. Cinta tanah air bagian dari iman.

Kemerdekaan sejati hanya bermakna jika membawa kemuliaan bagi umat manusia.
Resolusi jihad, tegasnya, bukti kaum santri tidak pernah absen dalam perjalanan bangsa. Santri bukan hanya benteng akidah dan moral. Tapi juga penjaga kedaulatan dan penopang kebangsaan.

Selanjutnya, ia menambahkan, delapan puluh tahun setelah merdeka, jihad bukan lagi mengangkat senjata. Tapi menghadirkan ilmu, etika dan solidaritas sosial sebagai kekuatan pembangunan nasional. (bai)