Pojokkiri.com

Lomba Bertutur Tingkat SD/MI se-Kabupaten Lamongan Tahun 2024

Peserta lomba bertutur yang digelar Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kabupaten Lamongan, kemarin pagi.(Zainul Lutfi/Pojok Kiri) 

Lamongan, Pojok Kiri.com- Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan konsisten menggelar lomba bertutur 2024. Lomba ini ditujukan untuk memupuk rasa cinta kesenian dan budaya lokal pada generasi muda.

Diutarakan, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan, Ibu drg. Fida Nuraida saat membuka Lomba Bertutur Tingkat SD/MI se-Kabupaten Lamongan, peserta yang duduk dibangku kelas 5 dan 6 ini, saling unjuk kebolehan dalam membawakan cerita rakyat bermuatan lokal yang mengandung nilai perjuangan, kepahlawanan, pendidikan, hingga nilai-nilai karakter bangsa.

“Kegiatan ini menjadi momentum mempererat tali persaudaraan, menghadirkan cerita-cerita yang menggambarkan nilai budaya, tradisi, dan kearifan lokal khususnya Lamongan,” ucap drg. Fida, di Aula Cendikia, Kantor Perpustakaan Daerah Lamongan, Kamis (13/6/2024).

Dikuti sebanyak 22 siswa/siswi, para peserta akan di nilai dari segi penampilan, teknik bertutur, penguasaan materi, skill/improvisasi, dan penguasaan panggung.

Meski demikian, drg. Fida menilai setiap cerita yang dibawakan oleh para peserta memiliki kekhasan masing-masing. Dari cerita yang dibawakan, suara yang dilantunkan, maupun tutur kata, akan memiliki nilai yang tidak terukur dalam memperkaya dunia kebahasaan dan kebudayaan.

“Semoga semangat persaingan yang sehat dan kebersamaan pada hari ini akan menginspirasi kita untuk terus berpartisipasi dan berkarya. Mari kita tunjukan bahwa setiap kata memiliki kekuatan untuk mengubah dunia,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, drg. Fida mengungkapkan, lomba bertutur bukan hanya sekedar ajang kompetisi namun lebih dari itu, lomba bertutur menjadi wadah bagi anak-anak untuk menggali dan menyalurkan potensi kreatif tentang keberanian berbicara di depan umum.

“Tidak hanya menjadi ajang untuk bersaing, tetapi sarana belajar dan tumbuh. Setiap pengalaman menang kalah akan menjadi sebuah motivasi untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan kualitas diri,” pungkasnya.(lut)