Pojokkiri.com

Prihatin Pelajar Jadi Korban Rudapaksa, Yordan : Waspada Pengaruh Negatif Medsos

Surabaya, Pojokkiri.com.-

Anggota DPRD Jawa Timur Yordan Batara Goa merasa prihatin terkait tingginya kekerasan seksual di kalangan pelajar di Indonesia, khususnya di Surabaya.

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, hal ini disebabkan salah satunya peran medsos (media sosial) yang menyebabkan kekerasan terhadap pelajar tersebut. “Medsos salah satu bagian yang penyebabnya,” terangnya, Kamis (10/10/2024).

Menurutnya, pihak dinas pendidikan dan pihak sekolah yang ada di Jawa Timur khususnya di Surabaya memberikan pendidikan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di kalangan pelajar.

“Beri pendidikan ke semua siswa dampak negatif dari medsos. Ini salah satu cara yang tepat untuk menekan kekerasan seksual di kalangan pelajar terlebih menjadi korban termasuk untuk bulying juga,” sambungnya.

Tak hanya itu, kata Yordan, memberikan sosialisasi dampak negatif medsos ini merupakan sebuah tindakan yang mendesak agar kekerasan seksual pada pelajar ditekan seminim mungkin. “Pelajar harus kenal betul dampak ini dan mendesak sekali untuk dilakukan pencegahannya, ” jelasnya.

Untuk korban kekerasan seksual di kalangan pelajar, Yordan mengatakan, perlu ada pendampingan khusus untuk memulihkan korban dari traumanya. “Korban agar tetap semangat dan tidak kehilangan masa depannya untuk terus belajar meraih cita-citanya,” tandasnya.

Sebagai informasi, siswi SMP di Surabaya diduga mengalami pemerkosaan sambil direkam dengan teman sebayanya. Video pemerkosaan itu juga diduga disebarluaskan oleh terduga pelaku.

Peristiwa yang terjadi pada pertengahan Juli 2024 itu diutarakan SL (34) ibu kandung korban. Awalnya, putrinya itu berkenalan dengan teman sebayanya yang berbeda sekolah melalui media sosial. Singkat cerita, terduga pelaku dan korban bertemu di Jalan Tunjungan. Sesampainya di sana, mereka berdua sempat bertengkar. SL menyebut, putrinya lantas diajak pergi ke rumah terduga pelaku di daerah Tandes.

Di rumahnya itu, pelaku memaksa korban berhubungan intim. Korban langsung menolak ajakan tersebut, namun terduga pelaku justru mengancamnya tidak mau mengantar korban pulang ke rumah. Aksi bejat terduga pelaku tidak sampai merudapaksa korban saja. Namun ia merekam tindakan pemerkosaan itu.

Korban sempat marah dan meminta menghapus video itu. Namun terduga pelaku justru menyebarluaskan rekaman itu ke teman sekolah korban. (wan)

Berita Terkait

Pembangunan Tol Probowangi Dikebut, Inilah Manfaatnya Bagi Banyuwangi

Harga Cabai Merah dan Sayuran di Magetan Anjlok, Atika Banowati : Pemerintah Harus Selamatkan Petani

Sirkuit Balapan Level Internasional Dibangun di Magetan, Kelahiran Pembalap Berkelas di Depan Mata