Pojokkiri.com

Tantangan Besar Pengurus Baru DPC IPERINDO Jatim Membawa Industri Maritim Bersinar

Pengurus baru IPERINDO dilantik

Surabaya, Pojok Kiri.Com – Pengurus baru DPC Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) Jawa Timur setelah dikukuhkan oleh Ketua Umumnya, Anita Puji Utami beri tantangan agar dapat mengangkat industri maritim Jatim bisa bersinar kembali ditengah kebijakan pemerintah yang masih setengah hati pada industri tersebut.

Anita menggugah semangat Zacharias Santoso sebagai ketua DPC IPERINDO Jatim terpilih pada periode 2024-2028 untuk bisa kembali mengangkat dunia industri maritim bersinar kembali meski harus berhadapan dengan kebijakan fiskal yang belum bersahabat.

“Kepada pengurus terpilih saya ucapkan selamat, hari ini adalah titik nol menjalankan baktinya untuk dapat mengangkat industri maritim di jawa timur hidup lebih kedepan, “ ujar Anita setelah mengukuhkan pengurus DPC IPERINDO Periode 2024-2028 yang dinakhodai Zacharias Santoso di hotel Wyndham Surabaya, Rabu (10/7/2024).

Zacharias Santoso ketua DPC Jatim terpilih menyampaikan bahwa dalam kepengurusan mendatang pihaknya akan dengan sepenuh hati melayani semua anggota, tak kalah pentingnya adalah memperkuat daya saing Industri galangan kapal di jawa timur dan secara umum memajuhkan industri maritim nasional.

“Kami menyadari bahwa tantangan industri galangan saat ini tidaklah sedikit, baik adanya problematik kali perak yang hingga kini belum kunjung terselesaikan, adanya kecelakaan kerja anggota galangan serta masalah kebijakan fiskal, ” tutur Zacharias Santoso.

Selain itu, lanjut Zacharias, dewasa ini minat generasi muda untuk berkarya di Industri Maritim ada penurunan, yang sudah barang tentu berkaitan erat dengan ketersediaan sumber daya manusia. Apalagi banyaknya problematik dan tumpang tindihnya aturan dan lain sebagainya mewarnai industri galangan kapal.

“Namun kami yakin dengan kerjasama dan kolaborasi yang kuat antar seluruh anggota DPC dan dengan dukungan DPP, lembaga pendidikan, pemerintah serta semua stakeholder terkait kita dapat mengatasi semua rintangan untuk mencapai tujuan bersama,” jelasnya.

Bahkan, kebijakan fiskal luar biasa perbedaannya makanya kita akan mencoba melakukan pendekatan ke Disperindag Jatim untuk membicarakan terkait hal tersebut. Hal itu guna menjamin keberlangsungan 28 anggotanya serta 40an galangan yang ada di Jatim akan kita ajak memecahkan bersama melalui wadah Iperindo.

“Dan bila memungkinkan, apakah jatim bisa dijadikan kawasan berikat. Ini yang akan kami kerajakan kedepan,” tandasnya.

Zacharias juga menambahkan, guna memperkuat daya saing industri galangan di Jatim dibutuhkan standars baku dan Sumber daya yang memadai, mulai sumber daya manusia, investasi dan teknologi, menurutnya, bahwa pihaknya akan kerjasama dengan institusi terkait untuk meningkatkan menstandarkan keselamatan kerja, standar mutu diseluruh galangan Jawa timur.

“Tidak lupa saya sampaikan bahwa peran setiap anggota di asosiasi ini sangatlah penting serta industri pendukung untuk membantu kita untuk memajukan industri maritim nasional, kita semua mempunyai tanggung jawab bersama untuk saling mendukung berbagi pengetahuan dan berinovasi demi kemajuan industri ini, “ imbuhnya.

Sementara itu kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) utama tanjung perak, Agustinus Maun yang juga hadir pada agenda tersebut mengatakan bahwa bagaimana untuk mendorong meningkatkan daya saing industri maritim yang berbasis domistik itu penting.Untuk itu, Agustinus Maun mengingatkan, bagaimana untuk meningkat daya saing industri perkapalan di Indonesia sehingga memiliki daya saing yang luas dan global dengan industri perkapalan diluar negeri itu yang menjadi persoalan.

“Kami dari kementerian perhubungan khusus Direktorat perhubungan laut akan mendukung itu , secara spesifik terkait regulasi pembangunan kapal dari aspek keselamatan dan keamanan pelayaran akan kami support,” pungkasnya.(Gat/Rud)