Situbondo, Pojok Kiri
Tolak warga desa Wringinanom, kecamatan Asembagus kaget bercampur marah namanya dicatut dalam pemberitaan peristiwa berdarah di Banyuputih. Pasalnya, Tolak yang beralamat di Kp Banongan Utara atau Widuri RT 02/ RW 06 Desa Wringinanom itu tidak tahu apa-apa terkait peristiwa tersebut.
” Saya klarifikasi masalah nama saya dicatut mas, saya tidak tahu apa-apa, “ujar Tolak kepada Pojok Kiri melalui telepon selulernya, Sabtu, (10/8/2024).
Tolak juga mengaku, bahwa dirinya datang ke tempat kejadian itu lantaran mendengar kabar. Setelah tiba di tempat kejadian, menurut Tolak korban sudah dalam keadaan terikat.
” Saya tidak tahu apa-apa, saya datang ke TKP tapi posisi itu sudah terikat dan saya tidak menyentuh apapun karena sudah terikat. Saya tidak pernah duel, saya tidak punya lahan di sana dan bukan lahan saya, bukan jagung saya tempat kejadiannya itu, “katanya.
Tak hanya itu saja, dia sangat menyayangkan ketika namanya dicatut di sebuah pemberitaan. Padahal, menurut Tolak selama ini tidak ada wartawan atau media yang mewawancarai terkait persoalan tersebut kepadanya.
” Saya tidak tahu, tidak ada yang wawancara mas. Tahu-tahu nama saya dicatut. Saya tidak tahu apa-apa tentang masalah itu, dari cekcok pertamanya saya tidak tahu. Saya tidak carok, walaupun dengan sidik jari oke karena saya memang tidak menyentuh apa-apa. Saya tidak ngikat orang, saya juga bingung adanya salah satu pemberitaan yang mencatut nama saya dan saya takut keluarganya ngancam saya mas, ” kata Tolak ke Pojok Kiri.
Diketahui beredarnya kabar adanya perkelahian warga di Kecamatan Banyuputih itu, saat ini dalam penanganan pihak kepolisian setempat. Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut. (Bersambung/Inul)