Pojokkiri.com

Warga Bulutigo dan Karangbinangun Pesta Ikan Mabuk di Bengawan Solo

 

Fenomena ikan mabuk di Bengawan Solo, Jumat (24/10) subuh.(Pojok Kiri/istimewa)

Lamongan, Pojok Kiri.com-Warga yang tinggal di bantaran Bengawan Solo, tepatnya di Desa Bulutigo Kecamatan Laren serta wilayah Karangbinangun, Kabupaten Lamongan, Jumat (24/10) pagi menggelar “pesta ikan mabuk” atau yang dikenal dengan istilah iwak ngombo.

“Alhamdulillah, subuh tadi banyak ikan mabuk, jadi mudah ditangkap di bengawan,” ujar As’ad, warga Bulutigo, kepada Harian Pojok Kiri.

Fenomena iwak ngombo merupakan tradisi tahunan yang sudah lama dikenal masyarakat di sekitar aliran Bengawan Solo. Tradisi ini biasanya terjadi saat pergantian musim dari kemarau ke penghujan, ketika debit air sungai meningkat tajam dan air berubah menjadi keruh.

Ikan hasil ngombo Ashad di Bengawan Solo.(Pojok Kiri/istimewa)

Perubahan kondisi air yang mendadak sering membuat ikan-ikan di sungai mengalami kekurangan oksigen atau terpapar bahan tertentu dari hulu, sehingga tampak “mabuk” dan muncul ke permukaan.

Momen langka ini dimanfaatkan warga untuk menangkap ikan secara massal, baik dengan tangan kosong maupun menggunakan jaring di tepi sungai.

Selain menjadi ajang mencari rezeki tambahan, kegiatan ngombo juga menjadi bagian dari budaya turun-temurun masyarakat di sepanjang Bengawan Solo, yang senantiasa menandai datangnya musim penghujan.(lut)