Pojokkiri.com

Hiu Paus Tutul Mati Terdampar di Pantai Bekas Tambang Pasir Besi Lumajang

Lumajang, Pojok Kiri
Ikan Hiu Paus Tutul ditemukan warga Dusun Dampar, Kajaran Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Senin malam (9/9/2019). Hiu Paus tutul tersebut berukuran lebar 1 meter dan panjang 6 meter. Pada saat ditemukan oleh warga, hiu paus tersebut masih bergerak. Tidak jelas apakah ikan ini bergerak karena goyangan ombak atau masih hidup. Namun saat petugas dari Polsek dan Koramil Pasirian datang ke TKP, hiu paus sudah dalam keadaan mati dan masih segar dan utuh.

Kapolres Lumajang, AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH. mengatakan, selama pihaknya bertugas di kabupaten Lumajang, sudah dua kali menjumpai ikan paus terdampar dipantai selatan. Kapolres juga mengindikasikan bahwa hiu paus tutul yang terdampar kali ini dimungkinkan terseret gelombang air pasang yang kemungkinan menyeret hiu tersebut terdampar di pesisir pantai dan mati diakibatkan dehidrasi.

“Ini kali kedua saya mendengar adanya paus terdampar di Lumajang. Kali ini ukuran pausnya lebih kecil dari sebelumnya dan indikasi sementara ini terseret gelombang air pasang sehingga terdampar di pesisir pantai lalu mati akibat dehidrasi. Kami akan mengawasi bangkai paus ini agar tidak dieksploitasi oleh warga dan tetap utuh hingga pihak instansi terkait datang guna evakuasi bangkai ikan Hiu Paus ini,” katanya.

Ikan hiu paus tutul biasanya saat menjelang musim hujan kerap bermigrasi mencari tempat yang hangat dan pergerakan ikan tersebut biasanya juga berkelompok antara 20-30 ekor. Hal tersebut disampaikan oleh staf pelaksana Wilayah Kerja Jawa Timur, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Laut (BPSPL) Denpasar, Regina Rossa Beryllinda. Menurutnya, migrasi sekelompok ikan hiu paus tutul ini biasanya berasal dari wilayah perairan Australia menuju Filipina melewati perairan NTB, Bali, Situbondo, Pasuruan, lalu melintasi selat Madura, dan terus bergerak ke utara.

“Tempat yang lebih hangat tersebut, banyak dicari hiu paus tutul karena biasanya akan banyak terdapat plankton yang menjadi makanan utama ikan tersebut,” terangnya.

Pada masa migrasi, lanjut Regina, bisa jadi ikan hiu paus tutul tersebut mengalami disorientasi akibat sakit, gangguan alam, atau adanya aktivitas manusia, sehingga terpisah dari rombongannya.

“Ada beberapa faktor ikan hiu paus tutul terpisah dari kelompoknya, terlebih sampai terdampar dipantai,” jelasnya.

Seperti diketahui, pesisir pantai selatan sepanjang Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun sampai pesisir pantai selatan Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari dulunya adalah eks tambang pasir besi. Yang paling besar ekploitasi penambangan pasir besi atau pasir laut yang dilakukan mulai pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, hingga Dusun Dampar, Desa Bades, Kecamatan Pasirian. Apakah terdamparnya hiu paus tutul tersebut berhubungan dengan lokasi pantai eks tambang atau memang kebetulan saja. Hingga saat ini belum ada kejelasan.(bas)

Berita Terkait

Pussenarhanud Gelar Pameran Berbagai macam Alutsista

adminkiri01