Pojokkiri.com

FGD AKSELERASI PENDATAAN PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN GRESIK & PENGINPUTAN DATA KE APLIKASI GRESIK SOYA, BEGINI KATA DPRD GRESIK

Gresik, pojokkiri.com

Bertempat di aula Kantor Kecamatan Balongpanggang telah di laksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema,” Akselerasi Pendapatan Pendudukan Miskin, Di Kabupaten Gresik dan Dientrykan ke Aplikasi Gresik Sosial Berdaya,” pada Rabu, 8 Oktober 2025 pagi.

Selain Plt Camat Balongpanggang Nursalim, dalam kegiatan tersebut menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik Ummi Khoiroh, serta dua anggota DPRD Gresik dari Komisi IV Sudadi dan Komsatun.

FGD ini bertujuan untuk mempercepat proses pendataan warga miskin di seluruh desa di Kabupaten Gresik, khususnya di Kecamatan Balongpanggang.

 

Data yang terkumpul akan diinput ke dalam aplikasi Gresik Sosial Berdaya (SOYA), sebagai basis data terpadu untuk penanganan kemiskinan. Dan menekankan pentingnya percepatan pendataan. Kata Anggota DPRD Gresik Komsatun.

Lebih jauh Komsatun menyampaikan rasa senangnya atas terselenggaranya FGD ini.

Menurutnya, forum seperti ini sangat penting untuk berbagi pengalaman dan kendala di lapangan, serta mencari solusi bersama demi efektivitas pendataan. Tambahnya.

Di tempat yang sama Anggota DPRD Gresik Sudadi menuturkan, Perlu difahami bersama bahwa Gresik Sosial Berdaya (SOYA) adalah aplikasi berbasis digital yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas Sosial yang memiliki tujuannya antara lain :

1. Untuk memastikan data penduduk miskin terkini (up to date) dan terverifikasi

2. Memastikan data base tunggal (single sourse) yang di gunakan sebagai dasar penentuan penerima bansos daerah.

3. Meningkatkan efisiensi dan akurasi pemberian bantuan sehingga tepat sasaran.

4. Mendukung target pengentasan kemiskinan di Gresik dengan data yang valid.

Manfaatnya :

1. Mengurangi tumpang tindih bantuan kepada penerima yang tidak berhak.

2. Mempercepat proses verifikasi dan tindak lanjut bantuan.

3. Menjadi alat monitoring dan evaluasi program sosial daerah.

4. Mempermudah koordinasi antara Kelurahan / Desa, Kecamatan dan Dinas.

5. Transparasi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran sosial. Katanya.

Sementara Plt. Camat Balongpanggang menyampaikan, Kami meminta para operator desa untuk segera menyelesaikan pendataan dan mengusulkan agar dilakukan musyawarah di tingkat desa guna memvalidasi data agar tepat sasaran.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Gresik Ummi Khoiroh yang menjelaskan bahwa Gresik SOYA adalah inovasi digital yang dirancang untuk menjawab tantangan pendataan warga miskin yang belum tercakup dalam program bantuan sosial.

Ia mendorong para operator desa untuk aktif bertanya demi kelancaran pelaksanaan program, serta menegaskan bahwa informasi dari desa sangat menentukan akurasi data kemiskinan. (Dyo)