Gresik, pojokkiri.com
Upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Gresik terus digencarkan. Salah satunya melalui kegiatan Pembinaan Posyandu dan Pelacakan Stunting.
Acara ini digelar di Balai Desa Samirplapan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, pada Kamis (9/10).
Kegiatan dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Gresik, Ketua Pembina Posyandu, Nurul Haromaini, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), dr. Shinta, serta para istri Forkopimda Kabupaten Gresik.
Pada kesempatan pertama, rombongan meninjau kegiatan Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) Sedap Malam Desa Samirplapan yang menerapkan sistem lima meja posyandu.
Peninjauan itu meliputi pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan, pelayanan kesehatan, serta penyuluhan
Posyandu ILP Sedap Malam sendiri memberikan layanan kesehatan terpadu bagi seluruh kelompok usia, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita, usia sekolah, remaja, hingga lansia.
Kemudian, Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah balita dengan diagnosis stunting. Dalam kunjungan tersebut dilakukan pemeriksaan kesehatan sekaligus penjemputan menuju posyandu untuk mendapatkan layanan lanjutan.
Rangkaian kegiatan ini juga disertai dengan pemberian sembako dan makanan tambahan bagi keluarga sasaran.
Ketua Pembina Posyandu Kecamatan Duduksampeyan, dr. Syifa, menjelaskan bahwa di wilayahnya terdapat 58 posyandu dengan 360 kader aktif. Sementara di Desa Samirplapan ada tiga posyandu dengan 20 kader.
Ia juga menyampaikan posisi angka stunting Kecamatan Duduksampeyan di Kabupaten Gresik.
“Berkat bimbingan, arahan, serta kolaborasi dari semua pihak, angka stunting di Kecamatan Duduksampeyan menjadi yang terendah di Kabupaten Gresik,” ujarnya.
Sementara itu, Pembina Posyandu Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini, menegaskan bahwa Posyandu ILP merupakan wujud inovasi layanan yang menyentuh seluruh siklus kehidupan.
“Posyandu ILP ini artinya posyandu digunakan untuk semua siklus kehidupan, tidak hanya untuk ibu dan bayi saja, tetapi semuanya terintegrasi mulai dari bayi, ibu hamil, balita, remaja hingga lansia,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan rencana penguatan posyandu lintas sektor di tahun mendatang.
“Tahun depan kita memiliki PR yang cukup besar. Pada tahun 2026, kita akan bergerak terkait Posyandu 6 SMP, yang artinya posyandu bukan milik teman-teman kesehatan saja, tetapi juga melibatkan enam bidang lainnya, yaitu Kesehatan, Sosial, Pendidikan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, serta Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat (Trantibum Linmas),” ungkapnya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi Sharing Hearing tentang Stunting bersama dr. Wiweka, spesialis anak, yang dipandu oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, dr. Mukhibatul Khusnah.
Diharapkan peran aktif masyarakat dan sinergi lintas sektor dapat semakin memperkuat Pemkab Gresik mewujudkan generasi bebas stunting, menuju Gresik yang lebih sehat dan sejahtera. (Dyo)