Pojokkiri.com

Pemdes Duwet Adakan Selamatan Desa Untuk Keselamatan Bangsa dan Negara

Foto : Selamatan Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur

Situbondo,pojokkiri.com
Pemerintah Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, mengadakan selamatan desa. Sabtu, (25/10/2025).

Acara yang bertempat di balai desa itu berjalan dengan lancar dan dihadiri para kiai, ulama dan Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, serta ribuan warga dari dalam maupun luar Desa Duwet.

Adi Chandra Karisma Kepala Desa Duwet, membenarkan adanya kegiatan tersebut. Ia, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Rio yang hadir dalam acara selamatan desa. Sebagai pimpinan di desanya, dirinya beserta jajarannya siap mendukung program pemerintah daerah selaras dengan visi dan misi bupati yakni Situbondo Naik Kelas.

“Alhamdulillah selamatan Desa Duwet berjalan dengan lancar, dihadiri bupati , kiai, habaib dan iringan Majelis Sholawat Syabab. Terima kasih kepada semua yang hadir dalam acara selamatan desa, utamanya Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, para kiai, ulama, habaib dan warga muslimin serta muslimah yang hadir baik dari dalam maupun luar Desa Duwet. Semoga dengan hadirnya di acara tersebut Desa Duwet selamat beserta masyarakat, lebih-lebih semua masyarakat di Situbondo, Jawa Timur, Indonesia. Serta kita semua mendapatkan barokah para guru, ulama, kaia, habaib dan mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW di dunia dan akhirat, ” terangnya.

Pantauan media pojokkiri.com, hadir dalam acara selamatan desa yang dikemas dengan acara ngaji dan bersholawat bersama Majelis Sholawat Syabab, diantaranya Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, KH Almai Sufyan, KH Muhammad Tamim Sufyan, KH Mas Mahfud, Habib Muhdhar, Habib Alwi, Kia Zainuddin, Lora Amin, Syaiful Anam, Ustadz Abdurrahman, Habib Baqir, Lora Amin serta tokoh agama setempat.

Sementara itu, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo dalam sambutannya mengatakan, ngaji dan bersholawat memegang peranan yang sangat penting dalam menjalani kehidupan di dunia bagi umat Islam. Sebab, menurutnya kedua amalan tersebut saling melengkapi untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan senantiasa dekat dengan Allah dan rasulnya. (Inul)