Pojokkiri.com

Dari Seks Party Komunitas Gay, Hingga Yang Melacurkan Diri Ada

Geliat Malam Di Kota Buaya (2)

Surabaya, Pojok Kiri – Usai Pojok Kiri keliling di kawasan Taman Bungkul ditemani Linda yang juga seorang lesbian. Akhirnya kami melepas lelah duduk di sebuah pojokan sebelah selatan Taman Bungkul. Sambil memesan secangkir kopi dan sebotol air mineral buat guide istimewa kami yaitu Linda.

Obrolan berlanjut terkait aktivitas para Gay dan lesbian di Surabaya. Menurut Linda, selama ini mereka dalam menjalin komunitas anggotanya lebih banyak menggunakan media sosial.”Sekarang jamannya kan udah cepat dan singkat, jadi kalau urusan komunikasi antar komunitas baik gay maupun seperti saya ini(Lesbian) mengandalkan medsos, baik untuk kenalan, anggota baru atau club kencan mereka punya semua” jelas Linda mahasiswa berkulit putih dan selalu tampil dandy ini.

Jadi jangan heran bila polisi sering menangkap mereka (Gay dan Lesbian) saat menggelar acara party seks di hotel ataupun di apartemen. Karena polisi dalam hal ini bagian Cyber Crime selalu memantau setiap grup komunitas gay dan lesbian yang ada di media sosial. Jadi jangan heran bila ada seorang polisi yang menyamar jadi anggota komunitas gay.

Seperti pengakuan Bripda Ricky (nama samaran) anggota serse Polsek Wonokromo ini pernah masuk dan ikut pesta seks kaum gay dihotel Oval Surabaya. Tapi sebelum seks party sesama jenis tersebut dimulai keburu digerebek Polsek Wonokromo beberapa waktu lalu.
Selain itu, ada juga seorang gay yang suka melacurkan diri dengan sesama jenis. Aktivitas gay jual diri itu cukup mudah diendus Patroli Cyber Crime polisi. Seperti yang baru-baru ini terjadi pihak Polda Jatim berhasil membongkar gay yang melacurkan diri.

Kepolisian Daerah Jawa Timur mendalami adanya kegiatan prostitusi sesama jenis (gay) melalui daring di Surabaya setelah tertangkapnya pelaku pemerasan, Sup (29), warga Tuban yang merupakan seorang pekerja seksual sesama jenis. Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Surabaya, Selasa mengatakan pihaknya mendalami adanya prostitusi sesama jenis di Surabaya setelah mengetahui bahwa tersangka Sup menggunakan media sosial dalam menjalankan operasinya. “Dia menggunakan Facebook, Instagram, Whastapp sama aplikasi Locanto. Sama ada kelompok-kelompok gay. Kami dalami grup Whatsapp. Ini kasus agak aneh,” ujarnya.

Dalam membuka layanan prostitusinya, tersangka tidak hanya melayani pria saja. Bahkan juga membuka layanan untuk wanita. “Kalau cowok tarifnya Rp 3-5 juta ‘shortime’. Kalau luar kota Rp 15-20 juta. Tapi kalau cewek, dia tidak pasang tarif,” kata jenderal bintang dua itu.

Kapolda menambahkan, kepada penyidik, tersangka Sup mengaku membuka jasa prostitusi sesama jenis atau gay ini sejak lama yakni sejak tahun 2016 lalu. Pihak Polda Jatim saat ini tengah meneliti alat komunikasi tersangka terkait hubungan seksual sesama jenis agar tidak berkembang di wilayah itu.
“Ini akan kami antisipasi dan sosialisasikan kepada masyarakat. Khususnya keluarga untuk mengantisipasi agar perilaku menyimpang ini jangan sampai menyebar khususnya di wilayah Polda Jatim,” katanya.(Gat/Bersambung)

Baca juga tulisan pertama di sini

Berita Terkait

Berburu Gadis Belia di Atmosphere Spa, Prostitusi Kelas Atas Paling Hot

adminkiri01

Sensasi Artis-artis Yang ‘Terlibat’ Video Porno

Siang Jadi ‘Ayam Kampus’, Malam Menjelma Jadi Purel Karaoke