Pojokkiri.com

Pastikan Tidak Perlu Impor Beras, Mentan Syahrul Yasin Limpo Ikut Panen Raya Lamongan

Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo mengikuti panen raya di Desa Sumberaji Kecamatan Sukodadi pada Rabu (15/2). (Zainul Lutfi/

Lamongan, Pojok Kiri.com- Guna menjaga ketersediaan pangan Indonesia tetap aman di tahun 2023, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo datang secara langsung ke Lamongan untuk memastikan jumlah produksi beras Lamongan sebagai lumbung padi Jatim dan nasional tetap terjaga. Mengikuti panen raya di Desa Sumberaji Kecamatan Sukodadi pada Rabu (15/2), Menpan Syahrul mengatakan meski terdapat warning bahaya tahun 2023 di bidang perekonomian, beliau yakin bersama petani Indonesia akan aman.

“Kita punya produktivitas tertinggi (beras) dalam 77 tahun, data kita sekitar 32 juta tahun 2022, yang 30 juta kita makan, masih ada sisanya. Sekarang ini kita mulai panen, luas panen kita Januari sampai Maret adalah 3,48 juta berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik). Saya cek di Lamongan produksinya naik, makanya saya datang ke sini untuk memastikan petunjuk digital ini benar atau tidak, ternyata respon Pak Bupati sama dengan kita. Kalau begini insyaallah kita tidak perlu impor lah,” kata Menpan Syahrul.

Ditambahkan Menpan Syahrul Yasin Limpo sebagaimana yang dilihatnya di Lamongan, semua panen berjalan sesuai dengan schedule yang ada, yang tentunya dengan dinamika, varian, dan waktunya. Menurutnya lagi big panen raya akan terjadi diantara bulan Maret hingga April, yang diperkirakan akan mampu menghasilkan kurang lebih 6 sampai dengan 7 juta ton beras di Indonesia.

“Insyaallah semua bekerja dengan lebih baik. Insyaallah stok sampai Ramadhan aman. Serapan penggilingan harus kita berikan eksistensi dan perhatian dari semua pihak, sehingga tentu saja kita mendapatkan kualitas ketersediaan beras yang cukup baik,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut dilaporkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, bahwa Lamongan optimis panen rayanya akan berjalan dengan baik. Hal tersebut dilihat dari tahun-tahun sebelumnya Lamongan tetap berhasil bertahan sebagai lumbung pangan Provinsi Jawa Timur maupun nasional.

“Sebagaimana rilis BPS Jawa Timur, sampai dengan Bulan Oktober 2022 Kabupaten Lamongan memiliki produksi padi tertinggi di Jawa Timur dengan 920.494 ton, dan perkiraan angka pada Desember 2022 mencapi 1 juta ton lebih. Melihat tahun sebelumnya, insyaallah kita optimis akan bisa lebih dari tahun 2022. Tentu ini berkat semangat para petani yang terus berinovasi dan berinisiatif sehingga produktivitas kita secara keseluruhan terus meningkat,” lapor Pak Yes.

Berdasarkan data perhitungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, pada tahun 2022 angka produksi untuk komoditas padi mencapai 1.200.360 ton dengan luas panen 155.835 hektar.(lut)