Pojokkiri.com

BPS Catat Kemiskinan di Kabupaten Kediri Terus Menurun

Kediri, Pojok Kiri
Jumlah warga miskin di Kabupaten Kediri menurun terus tiap tahun. Ini kabar yang menggembirakan bagi para stakeholder pemerintahan di Kabupaten Kediri di bawah kepemimpinan dr. Hj. Haryanti Sutrisno. Menurunnya jumlah warga miskin ini berdasarkan data yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS). BPS Propinsi Jawa Timur mencatat angka kemiskinan Kabupaten Kediri periode 2016-2018 mengalami penurunan. Yakni dari 12,72 persen di tahun 2016 menjadi 12,25 persen pada tahun 2017 dan kembali menurun menjadi 11,31 persen di tahun 2018.

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran
perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Suharsono, menanggapi trenf penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Kediri selama tiga tahun terakhir ini sebagai sebuah proses positif. Namun dirinya mengajak kepada seluruh lintas sektoral agar bergerak bersama dalam upaya menekan angka kemiskinan. Sehingga angka kemiskinan di Kabupaten Kediri bisa terus diturunkan.

“Kemiskinan itu tidak hanya tugas Dinas Sosial saja, namun menjadi tugas kita semua agar angka kemiskinan itu rendah,” jelasnya.

Ditambahkan olehnya, kini Dinsos terus menvalidasi data kemiskinan dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) yang juga diaplikasikan oleh Kementrian Sosial. Dengan data hasil aplikasi ini, kriteria kemiskinan menjadi jelas, datanya akurat dan terintegrasi.

“Sehingga program yang diberikan kepada penerima manfaat dalam penanganan kemiskinan menjadi tepat. Saat ini pendataan sudah mulai dilakukan dan dapat disinergikan dengan dinas lain melalui tim penanggulangan kemiskinan daerah,” tambahnya.

Ditambahkan oleh Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinsos, Ariyanto, penurunan ini karena berhasilnya program penanganan kemiskinan dari Pemkab Kediri bekerjasama dengan pemerintah pusat seperti pelatihan ketrampilan, bantuan pangan non tunai, dan pemberdayaan SDM PKH dengan sasaran masyarakat miskin di Kabupaten Kediri.

“Seperti tahun 2019 ini dari Dinsos Propinsi Jawa Timur ada pelatihan ketrampilan bagi keluarga miskin dengan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang dipusatkan di Desa Ngadi dan Maesan Kecamatan Mojo. Ini salah satu upaya untuk menurunkan angka kemiskinan,” terangnya.

“Untuk tahun 2020 pemerintah membentuk KUBE dengan sasaran keluarga miskin di Kecamatan Banyakan dan Badas. Di Kecamatan Banyakan ada kuota 500 keluarga penerima manfaat dan di Kecamatan Badas sebanyak 400 KPM Selain itu juga ada pembenahan rumah tidak layak huni ke 100 penerima manfaat,” imbuhnya.

“Intinya untuk menekan angka kemiskinan, Dinsos mengupayakan program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat miskin. Harapan kami bisa membuat mereka memiliki keberdayaan dan kemandirian. Itu kami mulai dengan bertahap melalui validasi data yang tepat, lalu diberikan pelatihan ketrampilan, pendampingan PKH dan KUBE. Semoga mereka menjadi lebih sejahtera dan pendapatannya meningkat,” pungkasnya.

Pesan Bupati Kediri: Berikan ASI Eksklusif

Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Pejabat Administrator dan Pengawas. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Joyoboyo, Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri.

Pada pelantikan ini terdapat 3 pejabat administrator dan 8 pejabat pengawas yang diambil sumpahnya langsung oleh Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno. Turut hadir Ketua DPRD Kab. Kediri Dodi Purwanto, seluruh Kepala SKPD dan Camat se-Kabupaten Kediri.

Dalam sambutannya Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno berharap momentum pelantikan ini bisa menjadi semangat baru bagi kita dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.

“Kiranya amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah di pundak saudara-saudara, benar-benar bisa dijalankan dengan penuh kesungguhan, komitmen dan rasa tanggung jawab yang tinggi,” kata Bupati.

Selain itu Bupati juga berpesan kepada dokter dan perawat yang dilantik tentang pentingnya pencegahan stunting di Kabupaten Kediri.

“Saya tidak bosan-bosanya berpesan untuk pemberian ASI eksklusif pada anak. Asupan apapun yang diberikan, yang terbaik bagi anak adalah ASI eksklusif,” pesan Bupati.

“Saya berharap adanya kerja sama yang solid antara pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri. Serta harus saling menyesuaikan antar satu sama yang lain supaya terjadi kerja sama yang baik antar pegawai,” harap Bupati.

Sebagai informasi, salah satu pejabat yang dipromosikan yaitu dr. Ika Tjandra Kusuma yang sebelumnya menjabat Kasi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, dilantik menjadi Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Kediri.

Sedangkan Kasi Pelayanan Medik UPTD RSUD Simpang Lima Gumul Kediri, dr. Anggayasti, dilantik menjadi Kabid Pelayanan UPTD RSUD SLG. Beberapa pelaksana yang dilantik pada kesempatan ini diantaranya Yudith Prawinata Putra dan Rizky Ayu Andini, keduanya dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kediri.[adv kominfo/nng]

Berita Terkait

Wali Kota Kediri Terima Penghargaan Gerakan Menuju 100 Smart City 2019

aziz pojokkiri.com

Demi Karangpakis Lebih Baik, Nurhari Arifin Daftar Cakades

Walikota dan Wawali Kediri Teken Komitmen Smart City