Pojokkiri.com

Kapolres Gresik Hidupkan Kembali Budaya Jaga Siskamling Lewat Nasi Krawu

Gresik, Pojok Kiri
Maraknya tindakan pidana kategori kecil di masyarakat menunjukkan perbuatan pidana tersebut ada. Perbuatan pidana tersebut bisa dikurangi bahkan ditiadakan. Caranya dengan menghidupkan kembali budaya Siskamling di lingkungan kawasan pemukiman.

Demikian secuil kata disampaikan Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo saat jagong kamtibmas dengan jajaran PWI Kabupaten Gresik di salah satu warung, Senin (4/11/2019).

“Sejak kami memimpin di Gresik, beberapa kejadian tindak pidana yang nilainya kecil ini kerap terjadi. Misalnya pencurian HP, pencurian laptop, hal seperti ini tidak akan terjadi kalau interaksi antar warga masyarakat terjalin dengan baik, bahkan budaya jaga siskamling yang dulu pernah berlaku, kini akan kita kembangkan dengan inovasi yang lebih gres,” jelas Kusworo di depan berbagai awak media baik cetak, online, dan elektronik.

Lebih lanjut dikatakan, dulu saat memimpin di Jember yang jumlah Bhabinkamtibmas sama dengan jumlah desa dan kelurahan, setiap Kades diminta untuk membuat peta dan rute daerah rawan, termasuk jam rawan. Setelah semua data diinput dan semua Bhabinkamtibmas patroli pada jam dan jalur rawan dengan melibatkan warga, saat itu banyak pencurian yang bisa digagalkan berkat siskamling.

“Sehingga kalau ada warga masyarakat yang tidak turut jaga siskamling, maka warga masyarakatlah yang memberi sanksi moral dan interaksi antar warga yang saling meng ingatkan begini akan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman,” bebernya.

Dialog antara Kapolres beserta jajaran dengan anggota masyarakat yang diberi titel ”Nasi Krawu” yang artinya: Nyangkruk Bareng Polisi untuk Keamanan dan Kerukunan Wargaku di awal pekan ini dengan sejumkah awak media yang tergabung dalam wadah PWI Kabupaten Gresik.

Berbagai informasi, saling diberikan baik oleh polisi maupun oleh anggota PWI. Sehingga dialog berlangsung dengan gayeng.

Ketua PWI Kabupaten Gresik, Solahudin menyambut gembira telah diberi kesempatan bisa berdialog dengan bahasa nyangkruk.

”Berbagai masukan saling dikemukakan demi kebaikan semua pihak, bahkan perlu dibuat lomba siskamling dengan inovasi dan mempergunakan peralatan HP hampir dipunyai setiap warga, soal hadiah yang penting ada dan menarik,” ungkap cak Hud, panggilan akrab Solahuddin.(Rof/Dyo)

Berita Terkait

Peduli Pendidikan, Koramil Wringinanom dan Warga Gotong Royong Pavingisasi SPS Melati

Tingkatkan Pelayanan, Pemdes Gedongkedo’an Benahi Seluruh Fasilitas

Mobil Siaga Pemdes Kedungsumber Siap Antar Warga yang Sakit