
Surabaya Pojokkiri.com — Proses identifikasi terhadap korban tragedi ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sepanjang, Sidoarjo, terus berlangsung di tengah suasana duka yang mendalam.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi tiga korban tambahan hingga Jumat malam (10/10/2025).
Dua di antaranya merupakan jenazah utuh, sementara satu lainnya merupakan potongan tubuh (body part) yang telah berhasil dicocokkan melalui proses tes DNA dan medis.
Dengan penambahan ini, total korban yang berhasil diidentifikasi kini mencapai 50 orang dari 63 kantong jenazah yang diterima tim DVI.
Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Khusnan Marzuki, mengungkapkan bahwa dua jenazah yang baru teridentifikasi masing-masing adalah Moh. Alfin Mutawakkilallah (17), warga Lomaer, Blega, Bangkalan, dan Muhammad Iqlil Ibrohim (15), warga Sukorejo, Bangsalsari, Jember.
“Keduanya teridentifikasi melalui pemeriksaan gigi dan data medis, dengan mencocokkan data ante mortem dari keluarga dan post mortem hasil pemeriksaan tim forensik,” ujar Khusnan dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Jumat (10/10/2025).
Sementara itu, potongan tubuh (body part) yang juga berhasil diidentifikasi diketahui milik Mochammad Haikal Ridwan (14), warga Labang, Bangkalan.
“Identifikasi dilakukan melalui tes DNA dan pemeriksaan medis. Jenazah Haikal telah diserahkan kepada pihak keluarga pada Rabu kemarin,” tambah Khusnan.
Khusnan menjelaskan bahwa masih ada 14 kantong jenazah yang belum teridentifikasi dari total 63 kantong yang diterima oleh tim DVI Polda Jatim.
“Proses ini memerlukan ketelitian dan waktu cukup lama, sebab beberapa sampel memiliki kondisi yang tidak sempurna. Namun tim kami terus berupaya melakukan pencocokan antara data ante mortem dan post mortem dengan maksimal,” ujarnya dengan nada penuh empati.
Upaya ini, lanjutnya, merupakan bentuk tanggung jawab kemanusiaan agar seluruh korban dapat dikenali dan dikembalikan kepada keluarga masing-masing dengan layak.
Hingga kini, 50 korban tragedi Ponpes Al Khoziny telah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur dan luar provinsi, mulai dari Surabaya, Bangkalan, Jember, hingga Kalimantan Barat.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Maulana Alfan Ibrahimavic (13) asal Pabean Cantian, Surabaya.
2. Mochammad Mashudulhaq (14) asal Dukuh Pakis, Surabaya
3. Muhammad Soleh (22) asal Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17) asal Putat Jaya, Surabaya
5. Moch. Agus Ubaidillah (14) asal Gresik Gadukan, Morokrembangan, Krembangan, Surabaya.
6. Firman Nur (16) warga Tembok Lor,
7. Muhammad Azka Ibadur Rohman (13) warga Kenjeran,
8. Daul Milal (15) warga Kapasan, Surabaya
9. Nuruddin (13) warga Karang Gayam, Blega, Bangkalan,
10. Ahmad Rijalul Haq (16) warga Dapuan Baru, Surabaya.
11. Moh. Royhan Mustofa (17) warga Kamal Bangkalan,
12. Abdul Fattah (18) warga Asem Manunggal,
13. Wsdiur Rohib (17) warga Gayungan,
14. Mohammad Aziz Pratama Yudistira (16) warga Bekasi,
15. Moh. Dafin (13) warga Semarang,
16. M. Ali Rahbini (19) warga Tambelang Sampang,
17. Sulaiman Hadi (15) warga Bangkalan
18. Mohammad Anas Fahmi (15) Banyuajuh, Kamal, Bangkalan
19. Muhammad Reza Syfai Akbar (14) Peneleh Ganteng Surabaya
20. Afifuddin Zarkasi (13) Balongsari, Tandes, Surabaya
21. Moh. Rizki Maulana Saputra (16) Wadungasih, Buduran, Sidoarjo
22. Moh. Ubaidillah (17) Karpote, Blega, Bangkalan
23. Virgiawan Narendra Sugiarto (16) Mayong, Karangbinangun, Lamongan
24. Moch. Ali Sirojuddin (13) Dupak, Krembangan, Surabaya
25. Muhammad Azam Habibi (14) Sidotopo, Semampir, Surabaya
26. Maulidy Hasany Kamil (16) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
27. Ach. Fathoni Abil Falaf (17) Tangungguh, Tanjung Bumi, Bangkalan
28. M. Azam Alby Alfa Himam (17) Karang Gayam, Blega, Bangkalan
29. Khoirul Mutaqin (18) Banjarmlati, Mojoroto, Kediri
30. Farhan (17) Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya
31. Syafiuddin (15) Pejeruhan, Kedungdung, Sampang
32. Achmad Ghiffary Haekal Nur (17) Sidokumpul, Gresik
33. Muhammad Ubaydillah (15) Sungai Kakap, Kubu Raya, Kalimantan Barat
34. Achmad Alby Fahri (13) Semampir, Surabaya
35. Abdus Somad (17) warga Sampang.
36. Imam Junaidi (16) warga Bangkalan.
37. Mohammad Fajri (14) warga Surabaya.
38. Muhamadd Nasi Hudin (15) warga Bangka Belitung.
39. Achmad Suwaif (15) warga Bangkalan.
40. Mochammad Haikal Ridwan (14) warga Bangkalan.
41. Moch. Adam Fidiansyah (12) warga Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo.
42. Muhammad Raihan Jamil (14) warga Krembangan, Kota Surabaya.
43. Mohammad Abdul Rohman Nafis (15) warga Pulungan, Sedati, Sidoarjo.
44. M Ghifari Chasbi (15) warga Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur.
45. Moh Toni Afandi (14) warga Sidotopo, Kota Surabaya.
46. Ach. Ramzi Fariki (15) warga Padurenan, Bogor, Jawa Barat.
47. Abdullah As Syadid (16) warga Modung, Bangkalan, Jawa Timur.
48. Arif Afandi (15) warga Wonorejo, Kota Surabaya
49. Moh. Alfin Mutawakkilallah (17) warga Lomaer, Blega. Bangkalan
50. Muhammad Iqlil Ibrohim (15) warga Sukorejo, Bangsalsari, Jember.
Daftar lengkap korban terus diperbarui oleh Polda Jawa Timur dan dapat diakses melalui kanal resmi kepolisian serta pusat informasi keluarga korban di posko identifikasi.
Tragedi yang menimpa Ponpes Al Khoziny meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat, terutama keluarga para santri yang menjadi korban. Proses identifikasi ini bukan hanya tentang menemukan nama, tetapi juga memberikan kepastian dan keadilan bagi para keluarga yang menanti dalam kesedihan.
“Setiap hasil identifikasi adalah langkah kecil untuk menenangkan hati keluarga yang kehilangan,” tutur Khusnan penuh haru.
Pihak kepolisian memastikan proses identifikasi akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban dapat dikenali secara utuh (sul).

