Pojokkiri.com

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Jawa Timur Butuh Padat Karya Massal

Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Suwandy Firdaus

Surabaya, Pojok Kiri- Tingginya jumlah pengangguran di Jawa Timur yang paling banyak didominasi lulusan SMA dan SMK mengundang perhatian kalangan legislatif di DPRD Jawa Timur.

Menurut anggota komisi E DPRD Jawa Timur Suwandy Firdaus mengatakan sudah saatnya program padat karya digencarkan oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan pehgangguran tersebut. ” Maksimalkan program padat karya agar bisa menampung para lulusan SMA dan SMK trersebut, ” kata politisi NasDem tersebut, selasa (7/5/2024).

Suwandy mengakui kalau sekarang ini perekonomian di Indonesia sedang kurang baik, sehingga hal tersebut berpengaruh akan kesejahteraan para pekerja di Indonesia, termasuk di Jawa Timur. ” Meski kondisi sepi, namun pengusaha tetap harus memikirkan kesejahteraan para pekerja. Tentunya mereka sudah menghitung semuanya, “jelasnya.

Pria asal Mojokerto ini juga menyoroti terkait nasib pekerja yang bergerak disektor industri kecil. ” Mereka ini lolos perhatian pemerintah, sehingga nasib mereka harus segera diperhatikan. Kesejahteraan mereka minim sekali sehingga perlu mendapatkan kesejahteraab ” terangnya.

Atas temuan tersebut, lanjut Suwandy, pihaknya mengusulkan agar di Jawa Timur dibuat perda perlindungan tenaga kerja bagi pekerja UMKM atau tenaga kerja home industri kecil. ” Agar mereka ini nasibnya diperhatikan dengan perda ini dan juga sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada mereka, “tandasnya.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur (Jatim) berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2024 sebesar 3,74 persen. Artinya, dari setiap 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 3 atau 4 orang penganggur.

Penganggur dalam hal ini adalah mereka yang tidak bekerja tapi sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan usaha baru atau sudah punya pekerjaan atau usaha, tapi belum mulai atau mereka yang putus asa. Sehingga tidak lagi mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha.

Penganggur di Jatim masih lebih tinggi laki-laki dibandingkan perempuan. Yakni laki-laki sebesar 4,19 persen dan perempuan 3,12 persen.Laki-laki masih cenderung berperan lebih besar sebagai pencari nafkah utama dalam keluarga dibandingkan perempuan yang cenderung lebih mendapatkan peran mengurus rumah tangga.(wan)