Pojokkiri.com

Machmud : Yang Salah Harus Di Semprit, Komisi A Gelar Rapat dengan Bawaslu Kota Surabaya

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Mochamad Machmud

Surabaya, Pojok Kiri – Anggota komisi A Dewan Perwakilan Kota Surabaya (DPRD) Kota Surabaya, Mochamad Machmud, S.Sos., M.Si. menyampaikan bahwa setiap peristiwa yang terjadi dalam proses menjelang pelaksanaan pemilu di tahun 2024 mendatang harap diamati dengan betul dengan tanpa pandang bulu.

“Peristiwa yang ada di kota ini betul – betul diamati dan ketika terlihat ada yang salah maka harus di semprit, tak pandang bulu dan pakai naluri.,” ucap politisi fraksi Demokrat tersebut saat diwawancara Pojok Kiri di ruang komisi A DPRD Kota Surabaya (07/03).

Sebelumnya, komisi A DPRD Kota Surabaya menggelar rapat komisi bersama dengan Bawaslu Kota Surabaya di Ruang Rapat Komisi A DPRD Kota Surabaya dengan pokok bahasan rapat koordinasi antara DPRD Kota Surabaya dengan Bawaslu Kota Surabaya terkait dengan persiapan Pemilu tahun 2024, Jumat (03/03).

Mantan Ketua DPRD Kota Surabaya itu juga menyampaikan pada saat rapat komisi, bahwa Bawaslu semestinya mengingatkan peserta pemilu sebelum melakukan kesalahan dalam proses tahapan pemilu, sehingga kehadirannya dapat betul – betul dirasakan netralitasnya oleh seluruh peserta pemilu dan juga penyelenggara pemilu. “Misalnya ada peserta pemilu yang sudah ada tanda – tanda salah, ya diingatkan jangan dibiarkan. Tanda – tanda aja harus diingatkan, jangan sampai menunggu kesalahan baru ditegur. Pada waktu rapat antara lain saya sampaikan seperti itu,” lanjutnya.

Dalam menatap proses persiapan Pemilu di tahun 2024 mendatang, Machmud mengharapkan tahapan – tahapan pemilu yang sudah jalan diamati dan diawasi oleh Bawaslu secara sungguh – sungguh. Anggota DPRD 3 periode tersebut juga menekankan untuk terus menggalakkan sosialisasi mengenai proses dan setiap perkembangan yang terjadi pada proses persiapan pemilu 2024.

“Tahapan – tahapan pemilu yang sudah jalan, itu memang idealnya diawasi dan diamati oleh Bawaslu. peraturan itu kan seringkali berubah, sehingga sosialisasi kepada masyarakat harus terus digalakkan karena banyak masyarakat yang belum ngerti, banyak juga peserta pemilu yang belum ngerti,” pungkasnya. (mar)

Berita Terkait

1.147 Siswa SMP Surabaya Ikuti Lomba Peneliti Belia

98 KK Warga Tambak Asri Terancam Tidak Mendapatkan Pelayanan Publik

adminkiri01

Usulan Masyarakat Diusulkan ke Pemkot, Jadi Bagian Perencanaan Pembangunan Kota

sukoto pojokkiri.com