Pojokkiri.com

NGOPI BARENG AWAK MEDIA DI MAKODIM, KAPOLRES : ” BERANI ANARKHIS, SIKAT, “

 

 

Dandim 0815 Letkol Inf Ruli Nuriza saat memberi sambutan. (tri)

Mojokerto, Pojok Kiri.

Kapolres Mojokerto, AKBP ‎Dr Ihram Kustarto S.I.K memastikan pihaknya tidak segan-segan melakukan tindakan tegas bagi para perusuh yang ingin mengacau jalannya pemilukada di wilayahnya yang akan digelar serentak pada 27 Nopember 2024 mendatang.

” Jadi siapapun itu, jika ada yang nekat merusuh apalagi bikin anarkhis dalam pemilukada ini, saya langsung sikat dan proses secara hukum, ” tegas Kapolres didepan puluhan awak media yang mengikuti‎ Ngopi Bareng (Ngobrol Pintar dan Inspiratif) di aula Makodim 0815 Mojokerto, Kamis (5/9) pagi.

Penegasan ini disampaikan menjawab pertanyaan wartawan akan kemungkinan terjadinya aksi anarkhis terulang kembali dalam Pilkada di Kabupaten Mojokerto 20 tahun lalu. ‎Pada saat itu, sempat terjadi aksi bakar bakaran fasilitas umum, dan puluhan kendaraan di kantor Pemkab. ” Saya jamin tidak akan terjadi, makanya saya minta awak media beritakan yang adem-adem saja, ” pinta Irham.

Senada dengan ini juga disampaikan Kapolres Mojokerto Kota, ‎Kapolres Kota AKBP Danie‎l S Marunduri. ” ‎Kami bertiga (Kapolres Kabupaten, Kota dan Dandim), sepakat akan tegas menindak segala gangguan yang kemungkinan terjadi di Pemilukada ini, ” ujarnya.

Terkait penindakan money politic, Daniel menyebut sudah ada lembaga yang menanganinya yakni Gakumdu, yang didalamnya juga ada Bawaslu, Polisi dan Kejaksaan. ” Silahkan laporkan jika menemukan pelanggaran itu, vidiokan, ” sarannya.

Sementara itu, Dandim 0815, Letkol Inf Ruli‎ Nuriza, dalam sambutannya mengawali acara ini, ‎ mengatakan bahwa ngopi bareng dengan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi TNI POLRI dengan insan media. ” Untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas wilayah Mojokerto Raya dalam ranhka menghadapi Pemilukada serentahk tahun 2024, ” tegasnya.

Pihaknya, baik TNI dan Polri dijamin tidak akan memihak, dan tidak mendukung paslon. ” Aturan kami sudah jelas, netralitas TNI dan POLRI sudah harga mati yang tidak perlu diragukan lagi, ” tandasnya sembari meminta pentingnya insan media dalam memfilter berita.

Pasalnya, dari pengalamannya sata bertugas di Papua, Ruli sempat bercerita betapa berita hoax itu sangat membahayakan. Padahal tidak sesuai fakta sebenarnya sehingga ketika sudah teroploud di media sosial reaksi masyarakat sudah sulit dibendung. (tri)