
Surabaya Pojokkiri – Setelah enam tahun tak menyapa panggung Jazz Traffic Festival, penyanyi solois kenamaan Raisa Andriana akhirnya comeback dengan penampilan spektakuler pada Sabtu (27/9/2025). Bertempat di Grand City Surabaya, Raisa sukses mengobati kerinduan ribuan penggemarnya.
Terakhir kali Raisa tampil di ajang musik tahunan ini adalah tahun 2019, bersama nama-nama besar seperti Tulus, Andra and The Backbone, dan Didi Kempot. Kehadirannya di Jazz Traffic Festival (JTF) 2025 pun langsung disambut meriah.
Lagu Baru hingga Nostalgia Bersama Penonton
Raisa membuka penampilannya di Suara Surabaya Stage (outdoor) dengan lagu terbaru “I’ll Be Waiting”, bagian dari album “ambiVert” yang rilis Juni 2025. Meski baru dirilis, banyak penonton sudah hafal liriknya dan ikut bernyanyi bersama.
Tak berhenti di situ, Raisa membangkitkan nostalgia lewat tembang “Serba Salah” dan “Jatuh Hati”. Ribuan penonton tampak larut, bernyanyi, hingga berjoget bersama mengikuti irama.
Di sela aksinya, Raisa memberikan apresiasi kepada warga Surabaya yang selalu memberikan energi luar biasa.
“Enggak tahu kenapa rasanya kalau manggung di Surabaya, rasanya seperti familiar. Karena penontonnya selalu heboh dan tidak pernah absen ikut bernyanyi,” ujar Raisa.
Secara keseluruhan, Raisa membawakan 10 lagu hits dari awal karier hingga album terbarunya.
Jazz Traffic Festival 2025 Hadir dengan Konsep Baru
Tahun ini, JTF mengusung konsep lebih interaktif. Tiga panggung utama hadir dengan keunikannya masing-masing: Bank Jatim Stage (Convention Hall), Suara Surabaya Stage (Outdoor), dan MLDSPOT Stage (Exhibition Hall).
Selain itu, pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai wahana seperti Playground, Jazz Market, hingga Culinary Area.
Ketua Panitia JTF 2025, Irma Widya Budianti, menjelaskan konsep berbeda ini dirancang agar setiap tahun festival punya ciri khas.
“Be Yourself artinya bebas menjadi diri sendiri tanpa takut kehilangan identitas, karena Jazz Traffic Festival punya ciri khas sendiri,” jelas Irma.
Menariknya, area Exhibition Hall kini menghadirkan suasana lebih intim dengan Stage Bus yang menjadi tempat kolaborasi musisi lokal Surabaya bersama artis nasional.
Bahkan, JTF 2025 dibuka dengan Jazz Band Competition pada 26 September. Pemenang kompetisi itu mendapat kehormatan tampil di panggung utama.
Special Show Sheila Majid dan Tribute Glenn Fredly
Hari kedua JTF 2025 semakin istimewa dengan special show diva Malaysia Sheila Majid yang tampil berkolaborasi dengan gitaris legendaris Tohpati pada 28 September. Untuk penampilan spesial ini, panitia menyediakan kursi dan menjual tiket secara terpisah.
Selain itu, ada juga tribute khusus bertajuk “Glenn Fredly Live by The Bakuucakar feat Shabrina Leanor” yang akan menghidupkan kembali karya-karya penuh kenangan dari almarhum Glenn Fredly.
Bank Jatim Hadirkan Undian Simpeda di JTF 2025
Festival ini juga berkolaborasi dengan Bank Jatim yang menghadirkan Undian Tabungan Simpeda dengan tema Beyond Collaboration Towards Number One.
Menurut Yetty Fitria S., Vice President Dana dan Jasa Bank Jatim, tema ini melambangkan semangat kolaborasi untuk menjadi BPD nomor 1 di Indonesia.
“Salah satu fasilitas Tabungan Simpeda adalah kesempatan mengikuti undian yang digelar secara regional sekali setahun dan nasional dua kali setahun. Hadiah ini efektif mendorong peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK), khususnya dari tabungan,” jelas Yetty.
Hingga Agustus 2025, total Tabungan Simpeda yang terhimpun di Bank Jatim mencapai Rp 16,058 triliun dengan 2,6 juta rekening aktif, menjadikannya BPD dengan nasabah Simpeda tertinggi di Indonesia.
Jazz Traffic: Dari Radio ke Festival Musik Terbesar Surabaya
Jazz Traffic sendiri lahir dari program siaran Radio Suara Surabaya sejak 1983. Maestro jazz Bubi Chen turut terlibat sejak 1985 hingga wafat pada 2012.
Program yang digagas Errol Jonathans ini menjadi wadah sub-genre jazz mulai dari tradisional hingga kontemporer, sekaligus membentuk komunitas jazz yang solid di Surabaya dan Indonesia.
Kini, Jazz Traffic Festival telah menjelma sebagai salah satu festival musik terbesar yang selalu dinanti, bukan hanya oleh pecinta jazz, tapi juga masyarakat luas (sul)