Pojokkiri.com

Bupati Jombang Minta Proyek Jembatan Bongkot Selesai Tepat Waktu

Jombang, Pojok Kiri
Jembatan Bongkot yang fungsinya sebagai jembatan vital penghubung Kecamatan Kesamben dan Kecamatan Peterongan mulai dikerjakan oleh PT. Asri Jaya Putra Perkasa. Proyek yang nilainya mencapai Rp 6,3 M lebih ini harus selesai 5 bulan atau berakhir 23 Nopember 2019.

Oleh sebab itu, Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengimbau agar proyek tersebut selesai tepat waktu. Hal itu diketahui saat Bupati melakukan kunjungan ke proyek pembangunan jembatan Bongkot tersebut.

Dalam kesempatan itu, Bupati didampingi Kepala Dinas PUPR Jombang Hari Utomo, Kadis Perkim Heru, Kepala Bappeda Eksentrisitas Gunadjati, Kabag Pembangunan Bambang Sugeng, Kabag Humas & Protokol Sholahuddin Adi Sucipto, dan Camat Peterongan Sholahuddin.

“Harus selesai tepat waktu dan dikerjakan sesuai batas waktu yang telah ditentukan, termasuk harus sesuai besteknya. Jangan sampai ada mark-up sehingga jembatan tersebut kokoh dan kuat,” tegas Munjidah Wahab.

Sementara itu, Direktur PT. Asri Jaya Putra Perkasa, Sigit mengatakan, proyek pembangunan jembatan bongkot ini sesuai kontrak adalah 5 bulan harus selesai.

“Mudah-mudahan sebelum batas akhir sudah selesai. Hingga saat ini tak ada hambatan atau kendala dalam pengerjaannya,” kata Sigit.

Di sela-sela kunjungan Bupati Jombang Hj. Munjidah Wahab mengatakan, Jembatan bongkot ini memang harus dibangun yang baru soalnya jembatan lama cuma 3 meter, kalau ada mobil lewat salah satu harus berhenti. Makanya atas usulan dari warga tahun anggaran 2019 ini Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas PUPR mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan bongkot Peterongan dengan total anggaran Rp 6,3 M lebih.

Sekretaris Dinas PUPR Jombang, Ulum mengatakan, apa yang disampaikan Bupati Jombang akan dilaksanakan PPK.

“Pengawas proyek akan selalu kita monitor progress reportnya, sehingga pengerjaan proyek pembangunan jembatan bongkot tepat waktu selesainya, sehingga tidak ada masalah di belakang hari. Kalau nanti tidak beres pasti ada sanksinya sesuai regulasi yang ada,” kata Ulum.

Pengerjaan jembatan utama sudah dimulai dengan melakukan setting perancah Girder. Untuk jembatan II sudah dilaksanakan pengecoran plat jembatan, sehingga tinggal menyelesaikan beberapa item pekerjaan persandangan jembatan II. Meski begitu, saat ini ada keterlambatan kemajuan fisik dari schedule awal.

“Maka perlu ditambahnya jumlah pekerja serta menambah jam kerja atau lembur untuk mengejar keterlambatan progress. Selain itu yang ditakutkan adalah datangnya musim hujan yang berakibat debit air sungai Ngotok Ring Kanal tidak bisa diprediksi secara pasti, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut harus segera menyelesaikan item pekerjaan yang terdapat di area sungai,” Pungkas Ulum.(Fer)

Berita Terkait

Bupati Jombang Buka Lomba SKJ Jadoel dan Poco-Poco Nusantara

Perangkat Desa Kayangan Jombang Diduga Selewengkan Keuangan Desa

aziz pojokkiri.com

Mabuk, Hajar Teman Hingga Babak Belur, Pemuda Mojowarno Ditangkap Polisi