Pojokkiri.com

Haul Mbah Buyut Kliteh, Datangkan Da’i Kondang asal Yogyakarta Hadiningrat

Dai kondang asal Jogjakarta Ahmad Muwafig memberi tausyiah di acara Haul Mbah Buyut Kliteh di petilasan Gunung Pegat Desa Karangkembang Kecamatan Babat.(Foto: Zainul Lutfi/Pojok Kiri.com)

Lamongan, Pojok Kiri.com- Situs sejarah dapat dijadikan media untuk menanamkan jiwa Nasionalisme bagi para generasi bangsa, hal tersebut dituturkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menghadiri kegiatan istihlal dan Haul Mbah Buyut Kliteh, Rabu (10/5) disekitar petilasan tepatnya Gunung Pegat Desa Karangkembang Kecamatan Babat.

“Haul Mbah Buyut Kliteh yang diadakan rutin tiap tahunnya merupakan salah satu wujud pelestarian budaya. Mengunjungi petilasan-petilasan yang ada di Lamongan juga mampu menanamkan jiwa Nasionalisme kepada kita semua sehingga semakin cinta akan tanah air,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu.

Menurut sejarah pada zaman Majapahit, Lamongan sudah menjadi daerah strategis. Yangmana terdapat jalan purbakala yang menghubungkan pusat kerajaan di Trowulan dengan Kambang Putih (pelabuhan Tuban) yang berada di pesisir utara. Sehingga di Kota Soto ini banyak ditemukan petilasan leluhur. Salah satunya ialah Mbah Buyut Kliteh, beliau merupakan salah satu murid Sunan Gunung Jati yang mensyiarkan agama Islam di wilayah Babat.

Dibuka untuk umum, pelaksanaan haul Mbah Buyut Kliteh dihadiri pula oleh pendakwah asal Jogjakarta Ahmad Muwafiq. Ditegaskan oleh pendakwah yang akrab disapa Gus Muafiq bahwa sebagai umat muslim harus menghargai sejarah pada zaman dahulu, salah satunya dengan mengunjungi petilasan guru agama pada masa lampau.

“Agama kita agama Islam mengajarkan untuk menghargai sejarah, utamanya sejarah tentang syiar Islam. Maka kita sebagai umat Islam harus menyempatkan untuk mengunjungi serta mengirimkan doa kepada leluhur kita,” tegas Gus Muwafiq.

Petilasan yang terletak diatas Gunung Pegat tersebut hingga kini masih ramai dikunjungi peziarah, khususnya pada pasaran Wage.

“Sampai sekarang petilasan Mbah Buyut Kliteh masih ramai peziarah, biasanya banyak yang datang pada pasaran Wage,” ungkap Ifa warga Desa Nguwok yang hadir pada haul siang hari ini.(lut)