Pojokkiri.com

Kandang Milik Anggota TNI Terbakar, Dua Sapi Tewas, Satu Luka Parah, 2 Selamat

Satu ekor sapi jantan masih hidup tetapi mengalami luka bakar serius.(Zainul Lutfi/Pojok Kiri.com)

Dua ekor sapi yang tewas terbakar di Kandang sapi milik Tawar Utomo di Dusun Tlatah, Desa Barurejo, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan.(Zainul Lutfi/Pojok Kiri.com)

Lamongan, Pojok Kiri.com- Kebakaran hebat terjadi di kandang sapi milik Tawar Utomo (53) anggota TNI warga Dusun Tlatah, Desa Barurejo, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Kandang sapi itu terbakar kemarin. Akibat kebakaran tersebut, 2 ekor Sapi mati terbakar, 1 ekor sapi terbakar masih hidup dan 2 ekor sapi selamat. Akibat insiden ini, korban menderita kerugian puluhan juta rupiah.

Menurut informasi, kejadian itu bermula Tawar Utomo (pemilik kandang sapi) datang ke kandang sapi miliknya yang berada dibelakang rumahnya, dia melihat bahwa kandang sapi miliknya sudah terbakar hebat.

Melihat itu, Tawar Utomo langsung menghubungi Polsek Sambeng kemudian menghubungi Pemadam Kebakaran UPT Babat.

Selang setengah jam kemudian, petugas pemadam kebakaran datang. Api dapat dipadamkan sepenuhnya tiga puluh menit kemudian dengan di bantu masyarakat sekitar.

Akibat kebakaran ini korban menderita kerugian sekitar Rp 60 juta. Penyebab kebakaran di perkirakan dari bediang yang sengaja dinyalakan untuk mengusir nyamuk.

Saat dikonfirmasi Kapolsek Sambeng Iptu Miftahul Choir, SH membenarkan kejadian itu,”iya benar, kejadian itu sekitar pukul 04.00 WIB,” terangnya.

“Akibat kebakaran itu, 2 ekor sapi mati terbakar, 2 ekor sapi selamat dan 1 ekor sapi jantan masih hidup tetapi mengalami luka bakar serius yang kemudian disembelih atas persetujuan pemiliknya,” jelasnya.

Diduga insiden kebakaran itu karena pemilik tidak menunggui saat menyalakan api bediang sebagai upaya untuk mengusir nyamuk dari area kandang sapi.

Agar kejadian itu tidak terulang, masyarakat diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam menerapkan praktik-praktik tradisional yang melibatkan potensi risiko seperti kebakaran atau dampak serupa.

“Kami imbau masyarakat untuk lebih berhati hati dan waspada, lakukan pengawasan dan penanganan cepat. Jika perlu jangan membakar sesuatu mengurangi potensi risiko yang fatal mengingat musim kemarau,” pungkasnya.(lut)