Pojokkiri.com

Meriahnya Sedekah Bumi dan Gulat Okol Dusun Bongso Wetan Gresik

Gresik, Pojok Kiri
Warga Dusun Bongso Wetan, Desa Pengalangan, Kecamatan Menganti, Gresik kembali menggelar ritual tahunan yang disebut Sedekah Bumi, Minggu (29/9).

Ritual ini merupakan bentuk rasa syukur warga setempat atas hasil bumi dan juga rizki yang selama ini mereka terima.

Acara tasyakuran digelar di pesarean Bongso Wetan atau ujung pedukuhan, tepatnya di sebuah sumur tua yang disebut “Sumur Kulon”. Sumur ini dikelilingi Pohan tua berusia ratusan tahun dan rerimbunan pohon bambu.

Sekitar pukul 10.00 Wib warga desa sudah berbondong-bondong mendatangi Sumur Kulon membawa berbagai macam tumpeng dan hasil bumi yang dibentuk seperti kuda. Tumpeng-tumpeng yang dibawa warga itu jumlahnya mencapai ratusan.

Kegiatan sedekah bumi itu turut dihadiri anggotaa DPRD Kabupaten Gresik, Wongso Negoro dari Fraksi Golkar, Kepala Desa Pengalangan, Muspika Menganti dan tokoh masyarakat setempat.

Ketua panitia, Abdul Kadir menyatakan, ritual tahunan ini merupakan adat budaya yang sudah turun temurun digelar di pedukuhan. Sedekah bumi, kata Abdul, merupakan warisan leluhur yang patut dilestarikan dan dijaga keberadaannya.

“Terimakasih kepada para leluhur dan terimakasih atas partisipasi masyarakat,” katanya.

Ritual sedekah bumi ini digelar atas partisipasi dan swadaya warga serta sumbangan dari para donatur.

Kepala Desa Pengalangan, Ahyar Abdul Motolhib mengatakan, dirinya sangat bangga atas terselenggaranya sedekah bumi. Hal Ini merupakan bentuk syukur sebagai umat manusia yang telah diberikan oleh tuhan dan kegiatan ini perlu dilestarikan karena merupakan bentuk persatuan dan kesatuan antar umat beragama.

Kades Pengalangan juga berpesan kepada para generasi muda yang sering transaksi online agar berhati-hati karena akhir-akhir ini terjadi banyak penipuan. Dan bagi para orang tua untuk membatasi anaknya menggunakan gadget karena penggunaan gadget yang berlebihan tidak baik bagi anak-anak.

Sementara itu, anggota DPRD Wongso Negoro mengatakan, sedekah bumi ini adalah wujud kerukunan antar dua agama di dusun ini. Cara ini merupakan bentuk rasa syukur warga karena masih diberi kesehatan, kenikmatan, panjang umur dan lain-lain dan setelah acara diadakan gulat okol tradisional di mana okol tersebut adalah tradisi leluhur yang dilestarikan.

“Leluhur kita ialah Buyut Lani, Mbah Marning, Mbah Sara, Mbah Sari,” ungkapnya.

Setelah sedekah bumi, warga mengadakan pertandingan okol. Sebuah pertandingan ketangkasan menyerupai gulat. Di mana peserta diwajibkan membanting lawannya hingga jatuh. Kegiatan ini pun dihadiri Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim.(Rof/Dyo)

Berita Terkait

Munggugianti Gresik Menuju Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

Pamit Kenal Pejabat Lingkungan Kecamatan Cerme dan Sertijab Kades se-Kecamatan Cerme Periode 2019-2025

adminkiri01

Ini cara Desa Raci Wetan Inovatif Kelola Sampah