Pojokkiri.com

Bupati Malang Dampingi Gubernur Jatim Terima PP Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari

Malang, Pojok Kiri
Menteri Pariwisata Republik Indonesia (Menpar RI), Arief Yahya menyerahkan Peraturan Pemerintah (PP) No 68 tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Museum Singhasari, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Selasa (8/10) sore. PP yang ditanda-tangani Presiden Joko Widodo pada 27 September itu menegaskan luas KEK Singhasari mencapai 120,3 Hektar yang terdiri dari dua zona meliputi zona pariwisata dan pengembangan teknologi.

Hadir dalam kegiatan ini Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, MM, para pejabat sipil militer, akademisi, perbankan dan unsur Forkopimda di tingkat Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang. Penetapan ini dalam rangka mempercepat pembangunan dan perekonomian kawasan Malang Raya. Serta untuk menunjang percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi nasional. Selain itu, populasi Malang raya yang besar dan punya keunggulan indeks pembangunan yang baik menjadi modal pengembangan SDM potensial, khususnya ekonomi digital dan kreatif.

“Harapannya Kabupaten Malang untuk menjadi salah satu destinasi wisata kelas dunia. Dari KEK Singhasari ini, pemerintah berharap bisa mencapai target 1 juta wisata mancanegara di Jawa Timur dan menghasilkan 1,2 M USD. Salah satu caranya adalah harus dibangun pariwisata. Dengan dikeluarkan PP KEK ini diharapkan bisa mencapai target yang diinginkan,” terang Menpar RI, Arief Yahya kepada awak media.

Pria ramah ini lantas melanjutkan, salah satu ikon wisata yang disepakati pada KEK Singhasari adalah kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru. Jadi, kata Menpar, daerah lainnya tidak boleh marah. Kalau Jawa Tengah dan Jogja, pihaknya memiliih Candi Borobudur. Jadi kalau menyebut BTS, diakui Arief Yahya tidak kemudian berarti hanya BTS saja, tetapi seluruh Jawa Timur. Selain itu, dengan dikeluarkan PP KEK Singhasari, juga akan mempermudah segala sektor.

“Pertama, terkait regulasi dan pelayanan yang akan sangat mudah. Kedua, infrastruktur dan utilitas dasar akan disiapkan pemerintah pusat. Pintol dulu tidak lewat sini, sekarang sudah dibuka. Ketiga, terkait fiskal misal pajak dan sebagainya akan memudahkan investor. Bagi para investor tidak kena pajak pada saat construction dan sebagainya,” jelas Menpar.

KEK yang ada di Kabupaten Malang merupakan KEK yang ke 13 di seluruh Indonesia. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Menpar harus bisa membangun 10 Bali baru di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Malang sebagai pintu masuk menuju ke kawasan Bromo Tengger Semeru. Dimana seluruhnya merupakan 10 destinasi wisata prioritas. Setelah PP diteken Presiden dan diserahkan ke Gubernur oleh Menpar, langsung dilakukan ground breaking. Berbeda dengan 12 KEK lainnya, yang membutuhkan waktu selama tiga tahun baru dilakukan ground breaking.

“Dengan begitu, bisa langsung dilakukan pembangunan meskipun pengelola KEK Singhasari tetap ditarget waktu selama tiga tahun untuk melakukan pembangunan. Yakni pengelola meliputi harus membangun infrastruktur dan penunjang lainnya. Setelah ini dibentuk lembaga sebagai pelaksana pembangunan KEK Singhasari. Kemudian akan dilakukan evaluasi progresnya selama kurun waktu tersebut,” pungkas Menpar.

Terpisah, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menegaskan, KEK Singhasari sangat dinanti oleh pemerintah, pelaku usaha, serta masyarakat Kabupaten Malang. Diakuinya masih sangat ketika berkunjung ke Kabupaten Malang, selalu dicerca pertanyaan terkait KEK ini oleh awak media. Kini, PP KEK Singhasari tersebut sudah diterima Gubernur dari Menpar RI, dan inilah progresnya. Dengan adanya KEK Singhasari ini berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat karena ditunjang desain besar adalah industri kreatif.

“Supportnya dari KEK Singhasari diharapkan beriringan dengan yang beberapa kali kami sampaikan, termasuk yang sudah dibahas Menteri Bappenas. Kita merancang bagaimana supaya wisatawan Eropa yang ke Indonesia bisa tinggal lebih lama di Jawa Timur. Katakanlah, kalau mereka lewat Malang, mereka akan tinggal di Malang minimal sehari, baru kemudian di Bromo sehari. Tiga prioritas pemerintah pusat yang dikembangkan di Jawa Timur salah satunya adalah BTS. Tersambung antara Malang raya, Probolinggo dan Lumajang. BTS sebagai destinasi wisata ini sudah selesai dipetakan titik aksesnya dan sekarang dihitung maksimum daya tampungnya, agar tidak merusak daya dukung alam,” terang Khofifah.(tim/hms)

Berita Terkait

Satgas TMMD Kabupaten Malang Perbaiki Rumah Warga Krajan

“Mahendra” Menghimbau agar, Jajaran  AWPI Malang Raya Patuhi Protokol Kesehatan Waktu Bertugas

adminkiri01

Satgas TMMD 106 Bangun Rumah Warga Desa Krajan