Pojokkiri.com

Deputi Bidang Pemantauan Dan Pengawasan BGN Melakukan Evaluasi BGN Lamongan

Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN) Dadang Hendrayudha.(Pojok Kiri/Zainul Lutfi)
Lamongan, Pojokkiri.com-Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN) Dadang Hendrayudha melakukan evaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lamongan, Kamis (9/10) sore, bertempat di Guest House Lamongan.
Evaluasi tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh petunjuk teknis (juknis) yang telah ditetapkan oleh BGN dapat direalisasikan secara maksimal di lapangan. Dadang menegaskan, masih ditemukan oknum yang belum serius menjalankan program MBG, padahal kelalaian tersebut dapat berdampak fatal terhadap tujuan program.
“Mulai hari ini, BGN bersama pemerintah daerah, Polri, dan TNI akan menegaskan sanksi bagi pihak yang tidak mematuhi petunjuk teknis,” tegas Dadang Hendrayudha.
Petunjuk teknis yang wajib dipatuhi tidak hanya mencakup standar kelayakan gizi, tetapi juga mencakup komponen bahan baku, komponen operasional, dan komponen sewa.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti peningkatan kualitas pelayanan program MBG. Langkah konkret yang dilakukan di antaranya adalah pemberian Sertifikat Keamanan Pangan serta Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) hasil uji laboratorium bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan.
“Pemerintah Kabupaten Lamongan berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan pada program MBG. Semua masukan akan kami tampung dan diluruskan pada pelaksanaan berikutnya,” ujar Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat memaparkan progres pelaksanaan MBG di hadapan Deputi BGN.
Program MBG yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak, menurunkan angka gizi buruk dan stunting, serta mendukung tumbuh kembang optimal agar anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan berprestasi.
Sebagai bentuk pengawasan berkelanjutan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diwajibkan untuk melaporkan daftar menu makanan serta kandungan gizinya setiap minggu.
Selain berdampak pada peningkatan gizi anak, program MBG juga memiliki multiplier effect dalam menggerakkan perekonomian daerah. Program ini menciptakan lapangan kerja di desa dan kota, memperkuat UMKM, petani, dan nelayan melalui rantai pasok bahan pangan bergizi, serta meningkatkan perputaran uang di masyarakat.
Untuk memperkuat ekosistem tersebut, Pemkab Lamongan akan mensinergikan seluruh SPPG dengan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDMP) dalam pemenuhan bahan pangan. Bupati Yuhronur juga menginstruksikan agar minimal sepertiga bahan baku yang digunakan berasal dari produk dalam daerah.
Dengan langkah ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan secara merata dan mampu mendorong kesejahteraan masyarakat Lamongan.
Sementara itu, Kepala Satgas MBG Kabupaten Lamongan Nalikan melaporkan bahwa dari target 111 SPPG, saat ini telah beroperasi 79 SPPG yang tersebar di 27 kecamatan, dengan total 149.896 paket makanan bergizi telah disalurkan kepada penerima manfaat.(lut)