Pojokkiri.com

Duduk Perkara Santri di Lamongan Dianiaya hingga Muntah Darah

Dimas dirawat di Puskesmas Pucuk, sebelum di bantarkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soegiri Lamongan. (Foto:Zainul Lutfi/Pojok Kiri.com)

Lamongan, Pojok Kiri.com- seorang ibu rimah tangga bernama Siti Konayati (40) warga Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan mendatangi Polres Lamongan.

Ia datang di kantor polisi tersebut untuk melaporkan ustad berinisial A dan S di salah pondok pesantren di Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan itu lantaran tidak terima anaknya mendapatkan penganiayaan yang diduga dilakukan ustad tersebut.

Akibat penganiayaan itu anaknya bernama Dimas (15) mengalami luka di dada hingga saat ini terbaring di rumah sakit.

Siti Konayati ditemui di ruang tunggu Satreskrim Polres Lamongan, Selasa (23/05/2023) malam menceritakan awal kejadian dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh dua ustad itu.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (17/05/2023) lalu, ketika itu anaknya bernama Dimas usai mencuci baju bersama temannya.

Bersama temannya kemudian ia hendak meminjam hangar dan masuk ke kamar tidur kelas 8.

” Anak saya bersama keempat temannya itu kemudian membuka lemari mengambil hangar guna menjemur pakaiannya yang usai dicuci,” terangnya.

Ketika mengambil hangar tu lanjut Siti, diketahui oleh dua ustad itu setelah melihat rekaman cctv.

Karena alasan mendapatkan laporan jika penghuni kamar kelas 8 tersebut pernah kehilangan uang.

Dimas bersama temannya itu kemudian dipanggil disidang di salah satu ruangan kecil yang berada di dalam pondok tersebut.

Diduga ruangan khusus di tempat itu lah Dimas bersama temannya dipukuli oleh kedua ustad tersebut diduga menggunakan sebuah balok kayu.

“Anak saya dituduh mengambil uang, anak saya tak mengambil uang, uang sakunya aja lebih, anak saya hanya mengambil hangar baju untuk menjemur,” jelasnya.

Setelah kejadian itu, Siti Konayati bersama suaminya menjenguk anaknya yang hendak wisuda kelas IX.

Saat itu, Dimas sudah tidur di kamar pondok. Siti Konayati bersama suaminya memutuskan pulang.

Beberapa hari kemudian pada Minggu (21/05/2023), Siti Konayati bersama suaminya datang lagi ke pondok dan membawa pulang anaknya yang badannya terasa panas.

“Saat saya bawa pulang itu anak saya itu mengeluh terasa sakit bagian dadanya,” tambahnya.

Siti Konayati lalu memanggil tukang pijat untuk anaknya, saat itulah diketahui dada kiri Dimas terasa sakit.

Keesok harinya Siti Konayati bersama suaminya membawa Dimas ke Puskemas Pucuk.

“Saya bawa ke Puskesmas Pucuk, ternyata dirujuk ke RSUD Dr Soegiri Lamongan, ” tandasnya.

Di rumah sakit itu anaknya beberapa kali batuk dan mengeluarkan darah dari dari mulutnya.

Dari keterangan Dokter rumah sakit itu , kata dia, ada luka di bagian dada kiri akibat benda.

Tidak terima anaknya diduga dianiaya oleh ustadnya itu, Siti Konayati bersama suaminya memilih melaporkan kejadian yang dialami anaknya ke Polres Lamongan.

” Anak saya sempat diancam untuk tidak melaporkan kejadian itu, dan diancam tidak akan diwisuda,” tandasnya

Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP Christian Kosasih melalui Kanit 1 Pidum Satreskrim Polres Lamongan Iptu Sunandar membenarkan adanya laporan tersebut.

” Lapornya sudah diterima dan masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya .(lut)