Pojokkiri.com

Kementan akan Bentuk Gugus Tugas untuk Hadapi El Nino

Turut bergabung dalam video conference (vidcon), Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mendengarkan arahan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, mengenai strategi upaya adaptasi dan antisipasi El Nino. (Foto; Zainul Lutfi/Pojok Kiri.com)

Lamongan, Pojok Kiri.com- Menghadapi iklim ekstrim kekeringan (El Nino), Kementrian Pertanian Republik indonesia rumuskan strategi adaptasi dan antisipasi perubahan iklim ekstream (El Nino) bersama 9 Provinsi dan 20 Kabupaten pemegang lumbung pangan nasional, secara daring, Senin (22/5/2023).

Turut bergabung dalam video conference (vidcon), Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mendengarkan arahan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, mengenai strategi upaya adaptasi dan antisipasi El Nino.

Berdasarkan data prediksi internasional Research Institute (IRI) for Climate and Society dan BMKG, puncak El-Nino terjadi pada bulan Agustus mendatang.

Untuk mengantisipasi dampak El-Nino, Mentan Syahrul, tekankan 4 hal yakni, (1) Peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam sumur resapan, Saluran ingasi, introduksi varietas tahan kering. (2) Percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan. (3) Pengembangan komoditas 1000 ha. (4) Pengembangan pupuk organik secara masif dan mandiri.

Dalam implementasi program tersebut, Mentan Syahrul meminta setiap daerah kabupaten maupun provinsi membentuk 5 gugus tugas yang terintegrasi di pusat, provinsi, dan kabupaten.

“Saya menginginkan ada 5 kelompok tani andalan tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kita jadikan lokomotif untuk kelompok lainnya,” tutur Mentan Syahrul.

Dengan dibentuknya gugus tugas, nantinya diharapkan dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mapping untuk mengelompokkan daerah yang termasuk kategori merah (kering), kuning (sedang) dan hijau (aman) melalui konsep tematik, kelembagaan, agenda aksi, budget pembiayaan, dan kemitraan. (lut)