Pojokkiri.com

Malu Anak Hamil Tanpa Suami, Bapak Tega Bantu Aborsi Orok Cucu

Surabaya, Pojok Kiri
Setelah kurang dari satu bulan Unit Reskrim Polsek Bubutan berhasil menangkap pelaku pembuangan orok bayi di Jalan Genteng Kali, Surabaya Selasa (17/9/2019) silam. Pelaku tak lain merupakan bapak dan anak bernama Muslich (58) dan Eka Zulfiah (22) warga Jalan Ketandan Baru 4 Surabaya.

Kapolsek Bubutan, AKP Prayitno mengatakan, kedua pelaku berhasil ditangkap setelah polisi melakukan penyelidikan jika pelaku pembuangan bayi berumur 2-3 bulan tersebut tidak jauh dari lokasi penemuan bayi. Hingga pada Kamis (19/9/2019) sekitar pukul 00.10 WIB, anggota Reskrim mendapatkan informasi jika pelaku Ulik membawa putrinya berobat ke Rs Soewandi karena pendarahan.

“Mendapat informasi itu kami langsung membuktikan kebenaran itu. Ternyata benar dan kata dokter, penyebab pendarahan tersebut disebabkan karena melahirkan,” kata Prayitno, Selasa (8/10/2019), di Mapolsek Bubutan Surabaya.

Mendapat keterangan dari dokter, lanjut Prayitno, sementara Eka mendapat perawatan, polisi langsung membawa dan mengintrogasi Ulik di Polsek Bubutan. Kepada polisi, Ulik mengaku jika putrinya lemas akibat pendarahan usai melahirkan bayi pada Minggu (15/9/2019) pagi. Pada saat melahirkan, pelaku menekan perut putrinya hingga janin yang berada di rahim Eka keluar.

“Pelaku ini membantu putrinya melahirkan. Namun setelah berhasil melahirkan, bayi tersebut meninggal dunia. Karena meninggal dan takut terdengar tetangga, pelaku Ulik ini membungkus mayat bayi tersebut dengan plastik dan membuangnya ke sungai,” tutup Prayitno.

Di hadapan petugas, Eka mengaku sudah menjalin hubungan asmara dengan kekasihnya yang bernama Afandi Ahmad Jaelani warga Jalan Genteng Legend I gang Buntu, Surabaya sudah 2 tahun. Meski tak setiap hari, Eka dan Afandi sering melakukan hubungan layaknya suami istri baik di rumahnya maupun di rumah Afandi. Namun, ketika mengetahui hamil dan meminta pertanggungjawaban, Afandi menolak dengan dalih tidak pernah mengeluarkan spermanya di dalam (alat vital eka).

“Pas saya minta pertanggungjawaban, dia (Afandi-red) tidak mengakuinya, katanya spermanya tidak pernah dikeluarkan di dalam,” aku Eka.

Sementara itu, kepada polisi, Ulik mengaku nekat membantu putrinya melahirkan lantaran panik melihatnya merintih kesakitan disertai pendarahan. Tak hanya itu, pada saat pendarahan, Eka enggan dibawa ke Rumah sakit lantaran malu kalau hamil tanpa suami.

“Ya saya waktu itu panik, Pak, lihat anak saya pendarahan gitu. Waktu sudah keluar, bayinya tidak bersuara. Saya tepuk 3 kali juga tidak bersuara. Karena meninggal, jadi saya putuskan membuangnya agar tetangga tidak ada yang tahu,” aku Muslich.

Ulik mengaku sudah curiga terhadap Eka sejak bulan Ramadhan lalu. Namun ketika ditanya, Eka selalu mengelak jika dirinya tidak hamil.

“Saya sudah curiga sejak bulan ramadhan lalu. Pas saya tanya kamu hamil ta? Jawabannya selalu tidak,” kata Ulik.

Ulik mengetahui jika anak satu-satunya tersebut hamil pada Minggu (15/9/2019) lalu. Pada saat itu, Eka mengerang kesakitan pada perutnya dengan disertai cairan darah bening yang keluar dari alat vitalnya. Melihat putrinya merintih kesakitan, Ulik menyuruh putrinya tidur terlentang dengan posisi kaki ditekuk. Setelah itu, ia menekan perut putrinya berulang-ulang hingga janin itu pun keluar dari rahim putrinya.

“Saya waktu itu bingung mau ngapain, saya ajak ke bidan nggak mau. Akhirnya saya bantu melahirkan di rumah,” tambah Ulik.

Setelah keluar, lanjut Ulik, ia melihat bayi tersebut tidak mengeluarkan tangisan. Melihat sekujur tubuh bayi tersebut pucat putih, Ulik menepuk-nepuk bayi tersebut namun tidak bergerak ataupun menangis.

“Pas keluar bayi itu sudah meninggal karena tidak menangis ataupun bergerak. Jadi saya ambil gunting memotong tali pusarnya,” beber Ulik.

Karena malu jika diketahui tetangga karena memiliki cucu tanpa ayah, Ulik memutuskan membuang bayi tersebut. Dengan membungkus kaos kuning dan hem miliknya, ulik memasukkan mayat bayi tersebut ke kantong plastik hitam dan membuangnya ke sungai.

“Ya kan karena waktu itu bayinya sudah meninggal. Jadi saya kira biar tetangga tidak tahu, jadi saya buang saja ke sungai, Pak,” aku Muslich lirih.

Hanya tinggal berdua dengan putrinya tersebut sejak istrinya meninggal 4 tahun lalu membuat Muslich panik dan tidak mengetahui jika putri satu-satunya tersebut hamil. Ia kini hanya bisa menanggung apa yang menjadi kesalahan putrinya, berhubungan intim sebelum menikah hingga mengaborsi janin hasil hubungan gelap putri bersama kekasihnya yang kini entah dimana.

“Ya namanya jadi bapak, mau gimana lagi. Ini kan anak saya satu-satunya, Pak, biar kita tanggung bersama,” tutup Ulik.

Diberitakan sebelumnya, Unit Reskrim Polsek Bubutan berhasil menangkap pelaku pembuangan bayi di Jalan Genteng Kali pada Selasa (17/9/1019) lalu. Kedua pelaku tersebut merupakan bapak dan anak yang bernama Muslich dan Eka.(Jem)

Berita Terkait

Mayat Wanita Ditemukan Terapung di Sungai Rolak Jambangan

Warga Desa Bogempinggir Digegerkan Penemuan Mayat Telanjang

adminkiri01

Warga Tambakbayan Ponorogo Ditemukan Tewas Membusuk di Bawah Keranda