Pojokkiri.com

Tak Seramai Tahun Lalu

 

Penjual di Pasar Tingkat Lamongan sepi pembeli.(Zainul Lutfi/Pojok Kiri.com)

Lamongan, Pojok Kiri.com-Perubahan perilaku pembeli yang lebih memilih belanja online menyebabkan para pedagang konvensional di pasar-pasar tradisional di Kota Lamongan, Jawa Timur sepi pembeli.

Akibatnya omzet para pedagang menurun drastis sehingga kehilangan pendapatan dan terancam bangkrut alias gulung tikar.

Dari pengamatan Pojok Kiri H-2 menjelang lebaran tahun 2024 ini, di Pasar Tingkat Lamongan, Senin (8/4/2024) para pedagang pakaian, tas, dan perlengkapan lainnya tampak sepi pembeli.

Para pedagang hanya duduk-duduk diam di depan dagangannya untuk menunggu pembeli. Bahkan beberapa pedang di pasar ini terlihat tutup. Mirisnya lagi tak satu pun pembeli tampak datang di toko mereka.

Wildahayati, salah satu pedagang pakaian di Pasar Tingkat Lamongan mengatakan, sepinya pembeli ini dikarenakan adanya migrasi pembeli ke toko online. Hal tersebut membuat dirinya mengalami penurunan omzet yang sangat drastis.

Ia juga menyebut, sejak maraknya penjualan online, penjualan di tokonya makin hari, makin menurun, bahkan dalam beberapa hari terakhir penjualan pakaiannya keluar hanya belasan potong pakaian yang dirinya jajakan laku terjual.

Dia pun tak menampik barang yang dijual secara online lebih murah dibandingkan harga yang dijual di pasar konvensional.

“Ini kan H-2 jelang lebaran, yang belanja biasa-biasa saja, ” kata Wildahayati.

Hal serupa juga dikatakan Aris Rahmadani, salah seorang pedagang tas di pasar Tingkat Lamongan. Dia juga mengaku akibat dari maraknya penjualan online dagangan tas miliknya tidak laku. Dia berharap pemerintah menghapus dunia perdagangan online.

“Jualan sepi, sehari laku saja syukur. Kalau omzet sangat menurun, hancur kita dihantam penjualan online ini. Hancur kita dengan penjualan online ini, sampai-sampai tidak bisa makan kita,” ujar Aris.

Kini para pedagang hanya bisa pasrah dengan keadaan perubahan perilaku masyarakat yang lebih memilih berbelanja online. Para pedagang berharap pemerintah menertipkan para pedagang online dan mengatur regulasi yang tepat, agar pedagang konvensional bisa kembali hidup.(lut)