Ratusan mahasiswa Lamongan yang tergabung dalam koalisi Cipayung Plus saat berdemo di depan Kantor DPRD Lamongan di jaga dengan ketat anbggota Kepolisian Lamongan, Senin (29/5/2023). (Foto: Zainul Lutfi/Pojok Kiri.com)
Lamongan, Pojok Kiri.com- Ratusan Mahasiswa yang tergabung di Cipayung Plus menggelar demonstrasi di depan Kantor DPRD Lamongan. Demo berlangsung ricuh karena mahasiswa mencoba masuk ke Kantor DPRD, Senin (29/5/2023).
Demonstrasi sebagai mandegnya reformasi yang sudah berumur 25 tahun sejak reformasi di gulirkan mahasiswa di tahun 1998.
Dari pantauan Pojok Kiri di lokasi, ratusan mahasiswa tersebut melakukan aksi dengan long march mulai dari Gedung Olah Raga (GOR) Lamongan menuju gedung DPRD dan berakhir di Gedung Pemkab Lamongan, dengan pengawalan ketat aparat kepolisian setempat.
Mahasiswa yang tergabung di Cipayung Plus itu diantaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Lamongan
Di depan Gedung rakyat ini, ratusan mahasiswa ini menyampaikan aspirasi melalui toa dengan lantang. Mereka ingin menemui Ketua DPRD Abdul Gofur secara langsung.
Namun, iktikad mereka tidak kesampaian. Karena Abdul Gofur tidak ada di tempat. Infonya, Abdul Gofur ada agenda dinas luar.
Hingga pada akhirnya para mahasiswa itu sempat mencoba menerobos gerbang Gedung DPRD yang dijaga ketat oleh Polisi.
Aksi dorong mendorong antara mahasiswa dan pihak kepolisian tak bisa dihindarkan. Demo sempat diwarnai kericuhan. Namun tak begitu lama bisa kembali dikondisikan.
Dalam aksinya, mahasiswa terus menyuarakan akan ketimpangan, dan kesewenang-wenangan terus terjadi.
Usai aksi di depan kantor DPRD, mahasiswa akhirnya meneruskan aksinya di kantor Bupati. Di depan kantor bupati ini, mahasiswa tetap berorasi dan menyampaikan hal yang sama saat demo di depan kantor DPRD. Saat di kantor bupati ini, mahasiswa diterima oleh Sekda Moh Nalikan dan asisten Tata Pemerintahan M. Fahrudin.(lut)