Jombang, Pojok Kiri – Dugaan adanya penyimpangan prosedur atau sarat rekayasa dalam pengangkatan Desa Kayangan, Kecamatan Diwek nampaknya makin menguat. Pasalnya, pihak pemerintah desa setempat tak bisa menunjukkan arsip surat pengangkatan perangkat desa yang dipersoalkan. Bisa dikatakan, arsip surat pengangkatan perangkat desa diduga telah ‘raib’ atau memang tidak ada.
Meski demikian, Sekretaris Desa (Sekdes) setempat, Agus Suprayitno tetap bersikukuh pengangkatan perangkat desa telah sesuai prosedur. “Saya dan dua perangkat lainnya ikuti ujian di tahun 2014, soal dibuat Pemkab sebanyak 10 bendel. Masalah ini sebenarnya sudah tiga tahun lalu, kok mencuat lagi jelang pilkades,” katanya saat dihubungi melalui pesan singkat.
Namun, saat disinggung ada tidaknya arsip berita acara pembentukan panitia serta surat pengangkatan atau SK, dirinya belum bisa menunjukkan. “Saya tayakan ke panitianya dulu, mudah-mudahan arsipnya masih ada. Soale sudah 5 tahun,” kilahnya.
Sementara itu, menurut Anang Fachrurodhi, aktivis TC Jatim, kalau memang pada proses pengangkatan perangkat desa Kayangan, tidak ada rekayasa, seharusnya pihak desa harus berani transparan. Artinya, lanjut Anang, harus berani menunjukkan arsip kepanitian, dan SK pengangkatan perangkat desa. “Jawaban ketlisut karena sudah 5 tahun itu, tidak masuk akal. Kok bisa arsip SK-nya tidak ada. Padahal itu sangat penting. Kan di desa ada banyak arsip masyarakat yang disimpan,” ungkapnya.
Terpisah, Kasi Pemerintahan Kecamatan Diwek, Eri saat dikonfirmasi terkait persoalan ini mengaku tidak banyak tahu, soal keberadaan arsip tentang pengangkatan perangkat Desa Kayangan tahun 2014. “Pihak kecamatan tak miliki arsip itu, kan harusnya pihak desa. Kecamatan hanya sebatas terima laporan,” ujarnya saat ditemui, Jumat (11/10/2019).
Seperti telah diberitakan, proses pengangkatan perangkat di Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, diduga tanpa melalui tes dan sarat rekayasa. Namun, dugaan tersebut sempat dibantah pihak pemerintah desa melalui sekdes setempat. (arf)