Gresik, Pojok Kiri
Tradisi bersih desa masih dilestarikan warga Dungus, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Seperti yang digelar selama dua hari berturut-turut di pendopo balai desa. Serangkaian acara tersebut diisi Istigosa oleh KH M. Toha Gresik dan pagelaran wayang kulit dengan Ki Dalang Bagus Mustiko Aji dari Karangandong, Gresik. Selain itu juga ada arak-arakan kreasi hasil bumi yang dikemas untuk menarik pengunjung.
Bersih desa ini untuk mengingatkan warga pentingnya hidup bersih, termasuk di Desa Dungus Kecamatan Cerme, Gresik yang berkembang pesat. Itu tak lepas oleh keterlibatan masyarakat sebagai penggerak pembangunan.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua panitia, Sendi menuturkan, pihakny merasa bersyukur atas partisipasi masyarakat atas digelarnya kegiatan selama dua hari.
“Kami apresiasi kepada semua pada warga Desa Dungus yang mulai tadi malam acara istigosa dan sekarang arak-arakan tumpeng raksasa dan berbagai kreasi lainnya. Dengan terselenggarakan kegiatan ini kami berharap ke depan lebih meriah lagi,” katanya.
Di tempat yang sama, Bidan Desa Dungus, Dini menambahkan, keberadaan bersih desa sangat bagus sebagai bentuk penghormatan atas adat istiadat leluhur.
“Dari kegiatan bersih desa kreasi masyarakat bisa muncul, kerukunan tetap terjalin, dan nantinya acara seperti ini bisa menjadikan agenda tahunan,” tambahnya.
Kepala Desa Dungus, Didik Kasiyanto menilai, keharmonisan masyarakat menjadi keunggulan desa yang dipimpinnya.
“Karena itu saya mengajak seluruh masyarakat berpartisipasi memajukan desa. Acara ini bisa sukses, tentu saja tidak lepas dari semua pihak dan saya berterimakasih kepada semua atas dukungannya kepada masyarakat. Uri-uri desa yang ada di desa mudah-mudahan nantinya lebih baik dan sukses. Ke depan mari kita membangun bersama-sama Desa Dungus ini agar bisa lebih maju, baik di segi pembangunan atau yang lainnya. Mari kita tetap selalu menjunjung bergotong royong demi kemajuan pembangunan,” kata Kades yang terpilih ketiga kalinya ini.(Dyo)