Pojokkiri.com

Warga Terdampak Proyek Drainase Segodorejo Jombang Jadi Sasaran Pungli

Proyek saluran air yang dipersoalkan Warga.

Jombang, Pojok Kiri
Kabar tak sedap menyeruak terkait pembangunan proyek saluran air (drainase) di Dusun Sanggrahan, Desa Segodorejo, Kecamatan Sumobito, Jombang. Diduga, telah terjadi pungutan liar (pungli) terhadap sejumlah warga yang terdampak.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Pojok Kiri, rata-rata pemilik rumah yang terkena proyek itu ditarik uang sebesar Rp 400 ribu. Namun uang tersebut tak jelas penggunaannya. Perangkat desa yang melakukan aksi Pungli itu beralasan uang tersebut sebagai uang pengganti pembelian besi cor.

Tentu saja, warga keheranan. Pasalnya, proyek drainase dengan besi beton U tersebut telah dianggarkan dari Dana Desa (DD) sebesar Rp 54.407.000.

“Awalnya warga diminta Rp 600 ribu. Keberatan. Ditawar Rp 400 ribu. Alasannya untuk penutup drainase sebagai ganti pembelian besi cor. Ada warga yang tidak mau membayarnya karena keberatan dan ada juga yang sudah membayarnya lantaran terpaksa,” ungkap salah warga yang enggan disebutkan namanya, Rabu (30/10/2019).

Tak hanya itu, ternyata proyek pembangunan drainase tersebut tanpa melalui musyawarah dan dikerjakan pihak ketiga atau pemborong.

“Warga heran, proyek sudah dianggarkan tapi masih saja dipungut uang dengan alasan bayar pengganti bahan. Aneh!!” lanjutnya.

Hal yang sama juga diungkapkan warga lainnya. Warga tak tahu soal pembangunan drainase itu.

“Setahu saya, semuanya dikerjakan ayah Sekdes Sengodorejo,” katanya.

Dijelaskannya, warga terdampak tidak pernah diajak bicara setelah di depan rumahnya digali. Apakah ditutup dengan apa atau bagaimana sebagai sarana melintas warga terdampak. Namun, warga yang ingin ada penutup saluran air tersebut tiba-tiba ditarik uang Rp 400 ribu.

“Kalau ditutup, ya mana uangnya buat nutup,” ujarnya menirukan si pemborong.

Diungkapkan juga, proyek tersebut dikerjakan pada bulan Apri 2019 lalu. Namun, oleh Kades diulur-ulur dan dikerjakan baru-baru ini. Hal ini juga dibuktikan pada papan nama proyek tersebut, dimana waktu pelaksanaan dikosongi.

“Harusnya dikerjakan bulan empat lalu. Kok baru-baru ini dikerjakan. Apa bukan pencitraan ini namanya,” tandasnya.

Sementara ketika dikonfirmasi melalui aplikasi pesan Kades Segodorejo, Sanif enggan menjawabnya.

“Kita ketemuan saja, monggo kapan bisanya,” tulis Kades Sanif membalas pesan.(arf)

Berita Terkait

Diduga Korupsi Tanah Kas Desa, Mantan Kades Sumberagung Dilaporkan ke Kejaksaan

Usai Transaksi, Pengedar Pil Koplo di Ngoro Jombang Dibekuk Polisi

Tawarkan Program Kemasyarakatan, Suharto Menangkan Pilkades Watudakon Jombang