
Surabaya Pojokkiri.com – Judi online, khususnya slot, telah membuat banyak penggunanya gelap mata. Hal ini dialami CW, seorang karyawan restoran di Jalan Kemayoran, Surabaya, yang terpaksa berurusan dengan polisi karena aksi nekatnya mencuri beras demi mendanai kecanduannya bermain judi online.
Bukan perjudian yang membuat CW dipenjara, melainkan kejahatan yang dilakukan demi membiayai kebiasaannya itu. Ia mencuri beras dari restoran tempatnya bekerja, kemudian menjualnya untuk mendapatkan uang guna mendepositkan saldo ke akun judi slot.
Ironisnya, akibat perbuatannya, CW tak hanya harus melewati bulan Ramadan dan Lebaran di balik jeruji besi, tetapi juga kehilangan pekerjaannya. Manajemen restoran tempatnya bekerja telah resmi memecatnya, sehingga setelah bebas nanti, ia berpotensi menjadi pengangguran.
Kapolsek Tegalsari, Kompol Rizki Santoso, menjelaskan bahwa kasus ini terungkap setelah pemilik restoran nasi bakar di Jalan Pasar Kembang melaporkan adanya kejanggalan pada persediaan berasnya. Pada Senin, 10 Maret 2025, pemilik restoran mulai curiga karena stok beras lebih cepat habis dari biasanya.
Setelah menerima laporan, polisi segera melakukan penyelidikan di lokasi. Dugaan pemilik restoran terbukti benar—beras yang cepat habis ternyata dicuri oleh salah satu karyawannya sendiri. Mirisnya, CW baru bekerja di restoran tersebut selama satu bulan sebelum melakukan aksinya.
Saat diamankan, CW langsung mengakui perbuatannya. Ia mengaku mencuri beras restoran sebanyak tiga kali dengan modus memasukkan beras ke dalam tasnya saat stok mulai menipis.
“Setelah dilakukan pendalaman, ternyata tersangka bermain judi online slot dengan modal dari menjual beras curian di tempat kerjanya. Ada beberapa situs judi yang ditemukan dari ponselnya,” kata Kompol Rizki, Minggu, 23 Maret 2025.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, CW mengungkapkan bahwa ia bermain judi online dengan membuka Google Chrome dan mengakses situs judi slot. Setelah masuk ke situs tersebut, ia memasukkan ID dan password untuk mulai bermain.
Dari catatan di ponselnya, CW diketahui sudah empat kali melakukan deposit sejak Maret 2025, dengan total uang yang digunakan sebesar Rp 154 ribu. “Sudah setahun bermain judi. Alasannya ingin mencari keuntungan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Rizki.
Beras yang dicurinya dijual ke warung dengan harga Rp 60 ribu per 5 kilogram. Uang hasil penjualan itu kemudian dipakai untuk modal bermain judi online. Namun, alih-alih mendapatkan keuntungan, CW justru sering mengalami kekalahan.
“Main judi online nyari keuntungan. Namun, banyak kalah,” ucap CW dengan nada menyesal.
Tak Hanya Satu Pelaku, Polisi Juga Tangkap Pemain Judi Lainnya
Dalam operasi pemberantasan judi online ini, polisi juga berhasil meringkus MI (18), seorang pemain judi online lainnya yang berasal dari Jalan Jepara, Surabaya. MI diamankan saat sedang asyik bermain judi slot di sebuah warung kopi di Jalan Asemrowo.
Berdasarkan hasil penyelidikan, MI telah aktif bermain judi online selama dua bulan dengan total taruhan mencapai Rp 500 ribu. Polisi kini masih mendalami keterlibatan MI serta mengusut jaringan perjudian online yang semakin marak di Surabaya.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar tidak terjerumus ke dalam judi online. Bukan hanya berisiko kehilangan harta, tetapi juga kebebasan dan masa depan. Polisi mengimbau agar masyarakat tidak tergoda dengan iming-iming keuntungan instan dari judi online yang pada akhirnya justru menghancurkan kehidupan.
Reporter: Samsul Arif.