Pojokkiri.com

Komunitas Gay dan Lesbian Masihkah Eksis di Surabaya ?

Geliat Malam Di Kota Buaya (1)

Surabaya, Pojok Kiri-Surabaya tak pernah tidur, itulah ungkapan yang pas bagi kota Surabaya disaat
malam hari. Selain pasar Keputran yang memang ramai sejak matahari terbenam, anda mungkin tidak
pernah tau sebuah kehidupan malam ala komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transender (LGBT) di
Surabaya juga turut mengeliat disaat malam tiba.
Yah, kota Surabaya adalah surganya bagi komunitas ‘nyleneh’ kaum gay dan lesbian. Aktivitas mereka
masih terlihat dibeberapa tempat-tempat keramaian di Surabaya. Tak jarang sebuah taman yang
dibangun Walikota Risma untuk dinikmati para keluarga harus berbagi tempat dengan para komunitas
Lesbian dan Gay. Taman Bungkul, sebuah taman yang eksotik, asri yang berada di tengah kota
Surabaya menjadi jujugan para penikmat Gay dan Lesbian. Bila sore tiba Taman Bungkul menjadi
tempat refresing para keluarga. Para orang tua membawa anak-anak mereka untuk bermain dan
melepas penat di Taman Bungkul. Selain itu, para muda-mudi juga paling suka nongkrong atau sekedar
ketemuan di Taman Bungkul. “Taman bungkul bagi saya, tempat favorit untuk kumpul-kumpul bareng
teman-teman” ujar Maya gadis cantik yang masih duduk dibangku SMA ini menuturkan, saat ditemui
Pojok Kiri, Sabtu(22/6/2019).

Waktu terus berputar, jam sudah menunjukkan pukul 23.00 Wib, Taman Bungkul mulai beranjak sepi.
Para orang tua bersama anak-anaknya mulai meninggalkan lokasi taman, bergitu juga bagi ABG (anak
baru gede) sebagian pulang, tapi tak sedikit yang masih kongkow diTaman Bungkul.
Nah selepas pukul 23.00 Wib itulah geliat malam mulai berganti, kini giliran komunitas gay dan lesbiah
kota Surabaya berdatangan bergantian meramaikan Taman Bungkul. Pojok Kiri yang sejak sore sengaja
datang di Taman Bungkul ditemani oleh Linda yang juga penganut Lesbian, bisa melihat langsung
suasana tengah malam. “Kebanyakan yang datang memang kaum lesbian dan ada beberapa kaum
gay”. ujar Linda yang rela menjadi guide Pojok Kiri malam itu. Mereka datang berpasang-pasangan dan
mencari lokasi nongkrong di sebelah selatan atau tepatnya di area Skate Board ditaman Bungkul. Tapi
ada juga yang nongkrol dekat area bermain anak-anak sebelah utara Taman Bungkul, ini terlihat
beberapa pasangan gay sedang bercengkrama. “Tuh mas lihat yang disana itu sebelah tempat ayunan
anak-anak, itu temanku kaum gay yang biasa nongkrong disitu, namanya Ricky dan Andre, anak
Kenjeran” kata Linda sambil menunjukan lokasi mereka berdua.
Linda yang juga mahasiswi Fakultas Tehnik Untag Surabaya ini memang cukup dikenal dikalangan Gay
dan Lesbian yang sering ngumpul di Taman Bungkul. Banyak teman-temanya sesama lesbian sering
ngumpul dan kencan di Taman Bungkul selepas pukul 23.00. Bahkan ketika Pojok Kiri berjalan
mengamati, Linda sering disapa teman-temannya, baik anak-anak gay dan Lesbian yang nongkrong di
Taman Bungkul.
Memang wajar kalau komunitas Gay dan Lesbian Surabaya ini memilih nongkrong selepas pukul 23.00
Wib di Taman Bungkul. Pasalnya, diatas pukul 23.00 para pengunjung yang kebanyakan keluarga dan
anak-anak muda itu sudah meninggalkan Taman Bungkul. Nah, disaat tengah malam itulah kaum Gay
dan Lesbian bebas untuk berkumpul atau hanya sekedar nongkrong hingga pagi hari. Selain itu, selepas
pukul 11 malam pengawasan pihak Satpol PP dan Linmas yang menjaga dan mengawasi area Taman
Bungkul jarang dilakukan. Kalau toh ada mungkin hanya satu dua saja petugas Satpol yang mengawasi,
itupun difokuskan untuk mengawasi para pedagang yang sengaja berjualan diarea Taman Bungkul.
(Gat/Bersambung)

Baca kelanjutannya di sini

Berita Terkait

Surabaya dalam Lingkaran Prostutusi, Trik Menggaet ABG Cantik di Mall Surabaya

adminkiri01

Berburu Gadis Belia di Atmosphere Spa, Prostitusi Kelas Atas Paling Hot

adminkiri01

Ngintip Tarif Purel Plus-plus Hiburan Malam Surabaya Saat Boking Out