Pojokkiri.com,-Sampang – Parade Daul Combodug yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang selama dua hari, 5 – 6 April 2025 berlangsung meriah dan sukses.
Parade Daul Combodug bertajuk “Dhumalem e Sampang” menjadi cermin budaya yang dilestarikan oleh Pemerintah Kabupaten Sampang.

Pantauan pojokkiri.com, Parade Daul Combodug itu diikuti 57 grup daul yang berasal dari 14 kecamatan dan Desa-Kelurahan di Bumi Bahari. Rinciannya, 29 grup daul combo tampil di hari pertama, dan 38 grup daul dugdug di hari kedua.
Ribuan masyarakat terpantau menyaksikan para peserta daul yang memamerkan penampilan terbaiknya. Mereka start di Alun-Alun Trunojoyo Bupati Sampang menuju garis finish yang berada di taman monumen rumah dinas Wakil Bupati Sampang.
Dalam sambutannya, Bupati Sampang H Slamet Junaidi menuturkan bahwa Parade Daul Combodug akan dilaksanakan setiap tahun dan akan memperbaiki sarana dan prasarana ke depan lebih baik. Pihaknya bersama wakil bupati berkomitmen akan membangun Sampang yang lebih baik di berbagai sektor, yang tidak lepas budaya seni yang ada.
Menurutnya, Pertama kita harus punya rasa cinta untuk membangun Kabupaten Sampang ini. Tanpa ada rasa cinta, maka mustahil kita bisa membangun. Insya Allah kita sama-sama mempunyai niat yang tulus untuk membangun kabupaten yang kita cintai ini, tuturnya.
“Alhamdulillah, luar biasa antusiasme masyarakat. Musik tradisional daul ini adalah budaya kesenian Kabupaten Sampang yang harus kita lestarikan agar tidak hilang dimakan zaman, semoga kedepan bisa kita lestarikan dan lebih baik berbagai sarananya dan sebagainya,” tutur Aba Idi sapaan akrab Bupati Sampang. Sabtu (5/4/2025) malam

Sementara itu, pada malam kedua, yakni tanggal 6 April 2025 dibuka oleh Sekretaris Daerah Sampang H. Yuliadi Setiyawan. Pihaknya berharap agar acara berjalan lancar tanpa ada hambatan. Dalam Parade Daul Combodug kali ini tidak ada penilaian predikat juara bagi para peserta, akan tetapi setiap peserta mendapat uang pembinaan.
“Alhamdulillah acara Parade Daul Combodug ini sukses dan menghibur ribuan masyarakat Sampang maupun warga luar Sampang,” singkatnya.
Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang rute, menunjukkan antusiasme besar terhadap tradisi ini agar terus berlangsung turun menurun.
Sekedar diketahui, sebelum parade dimulai, kelompok tari Mator Dance menampilkan tarian Melate Satoor yang merupakaan tarian penghormatan. Secara bergantian Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, hingga jajaran Forkopimda melepas satu per satu peserta parade dengan tertib penuh kemeriahan.
Menariknya, tidak hanya meriah, Parade Daul Combodug juga berdampak pada perekonomian masyarakat, yakni para pedagang kaki lima, khususnya di sekitar Alun-Alun Trunojoyo hingga taman monumen kebanjiran pembeli. Tidak hanya itu, puluhan warga dapat menghasilkan pendapatan sampingan dengan memanfaatkan halaman rumahnya sebagai lahan parkir.(Man/Red)