Situbondo, Pojok Kiri –
Yoga Prasetyo, karyawan Rumah Sakit Elizabeth Situbondo mengaku diberhentikan secara sepihak oleh rumah sakit swasta tersebut. Ironisnya, pemberhentian itu dilakukan saat detik-detik lebaran Idhul Fitri 1445 Hijriah.
“Mulai diberhentikan sejak tanggal 2 April 2024, saya bekerja sebagai cleaning service di RS Elizabeth sejak tahun 2022. Saya tidak pernah melakukan pelanggaran tiba-tiba diberhentikan dengan alasan tidak jelas, alasannya keputusan management. Saya kecewa,” ujarnya kepada Koran Harian Pojok Kiri, Minggu (7/4/2024).
Tak hanya itu, Yoga, sapaan akrabnya, juga mengakui bahwa karyawan yang diberhentikan oleh pihak RS Elizabeth bukan hanya dirinya saja, melainkan ada beberapa sejumlah rekan kerja lainnya yang juga diberhentikan.
“Awalnya ada 6 orang yang diberhentikan, kemudian 5 orang diantaranya mendaftarkan lagi, namun yang diterima hanya 3 orang saja. Kaget saya diberhentikan saat hampir lebaran dengan alasan yang tidak jelas,” katanya.
Yoga berharap kejadian ini tidak terulang kembali karena sangat mengecewakan karyawan di RS Elizabeth.
Selain itu, Rudi Hartono Humas Lembaga Pemberdayaan Publik (LPP) Situbondo membenarkan adanya persoalan tersebut. Menurutnya langkah yang dilakukan oleh pihak RS Elizabeth Situbondo benar-benar mengecewakan. Kebijakan tersebut dinilai tidak menghargai para karyawan tersebut.
“Kami menerima aduan atas nama Yoga, pegawai freelance RS Elizabeth yang diberhentikan tanpa adanya alasan yang jelas. Dengan kondisi menjelang lebaran, tentu ini sangat membuat kami kecewa, harapan kami setidaknya ada itikad baik dalam memberikan apresiasi berupa gaji atau THR. Hargai posisi karyawan sekalipun itu hanya pegawai freelance, pasti sudah berkontribusi untuk RS Elizabeth. Kami berharap pihak rumah sakit berlaku bijak, hal ini akan berdampak dengan nama baik rumah sakit itu sendiri,” terangnya.
Sementara itu hingga saat ini pihak RS Elizabeth Situbondo belum berhasil dikonfirmasi terkait dugaan pemberhentian karyawan yang dinilai sepihak tersebut. (Inul)